Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Danrem 172 PVY Kolonel Infanteri Binsar Sianipar mengatakan, salah satu karyawan PT. Istaka Karya yang selamat dalam insiden di Distrik Yall memastikan 19 rekannya tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata atau KKB pada Minggu, 2 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepastian tersebut diungkapkan Aritonang, salah satu karyawan PT. Istaka Karya yang selamat dan berhasil melarikan diri ke Mbua dengan berlari. Saat ini korban atau Aritonang sudah berada di Wamena, kata Sianipar kepada Antara, di Jayapura, Selasa malam, 4 Desember 2018.
Dia mengatakan untuk memastikan berapa banyak korban yang tewas dibunuh KKB, pihaknya masih menunggu evakuasi jenazah korban yang akan dilakukan Rabu, 5 Desember 2018.
Pasukan TNI/Polri saat ini masih berada di Mbua dan telah mengevakuasi 12 orang warga sipil, termasuk karyawan PT. Istaka yang lari ke Mbua saat pembunuhan berlangsung.
Sejumlah 12 orang itu termasuk guru dan petugas medis yang selama ini bertugas di Mbua, ujar Sianipar melalui telepon selular seraya menambahkan, dievakuasinya warga sipil guna mengantisipasi serangan balik KKB, mengingat Senin malam sempat menyerang Pos TNI hingga menewaskan satu anggota Yonif 755 Kostrad yang berasal dari Merauke.
Danrem 172 yang wilayahnya meliputi Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Nduga, Yalimo, dan Kabupaten Yahukimo itu mengatakan, saat melakukan serangan ke Pos TNI diperkirakan jumlah anggota KKB sekitar 40 orang.
Namun Sianipar menegaskan saat ini kawasan Mbua sudah berhasil diamankan dari KKB.
Ketika ditanya jumlah karyawan PT. Istaka Karya yang ikut dalam pengerjaan pembangunan jembatan, Danrem 172 yang membawahi tiga kodim mengatakan, evakuasi korban di Yall akan dilaksanakan Rabu, 5 Desember 2018. "Mudah-mudahan evakuasi dapat dilaksanakan tanpa gangguan berarti," ujar Sianipar.