Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung Mahendro Trang Bawono membeberkan kronologi kendala yang dialami pengumpan atau feeder kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh pada Selasa, 31 Oktober 2023. Feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang dan Stasiun Bandung kala itu kembali mengalami kendala sehingga mengakibatkan keterlambatan keberangkatan 7 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meski begitu, kata Mahendro, tidak ada penumpang kereta cepat yang tertinggal akibat keterlambatan tersebut. “Sempat ada trouble sedikit, tapi sudah bisa diatasi dan tetap jalan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mahendro menjelaskan, walaupun feeder telat berangkat 7 menit, pelayanan penumpang kereta api cepat tidak terganggu. "Karena waktu integrasi perpindahannya dari feeder menuju kereta cepat masih ada waktu,” tuturnya.
Lantas, bagaimana sebenarnya kronologi kendala yang dihadapi feeder kereta cepat Whoosh itu sebenarnya terjadi?
Mahendro menceritakan, trainset feeder dijadwalkan berangkat pukul 11.42 WIB dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Padalarang. Dalam perjalanannya, feeder menghadapi kendala saat trainset hendak dinyalakan.
“Posisi sebelum berangkat itu dia harus nyala dulu untuk memastikan bahwa mesinnya sudah dipanaskan. Lalu sistem elektrik penyejuk udara dipastikan berfungsi kelistrikannya. Tapi tiba-tiba mati. Tapi kemudian bisa diatasi,” ucap Mahendro.
Trainset feeder yang dipergunakan pada kejadian itu berbeda dengan kereta komuter Bandung Raya yang ditarik oleh lokomotif. Adapun feeder kereta cepat tersebut merupakan kereta diesel listrik (KRDE) tanpa lokomotif. Dengan KRDE, satu trainset yang terdiri dari 4 gerbong kereta itu memiliki sistem penggerak yang terintegrasi. “KRDE bergerak sendiri, tanpa ditarik atau didorong,” kata dia.
Mahendro menyebutkan kendala yang dihadapi feeder pada Selasa kemarin berbeda dengan yang pernah terjadi pada 19 Oktober 2023 lalu. Pada pertengahan bulan lalu, feeder juga sempat terlambat karena mengalami gangguan pada sistem pembakaran.
Awalnya, kata Mahendro, hanya satu trainset kereta pengumpan yang mengalami gangguan, dan langsung digantikan trainset kedua. Tapi ternyata kereta pengumpan pengganti juga mengalami gangguan yang sama. Walaupun akhirnya penumpang feeder kereta cepat bisa diangkut, namun perjalanannya mengalami keterlambatan sehingga penumpang terlambat menaiki kereta cepat.
Selanjutnya: Setelah kejadian tersebut, PT KAI memeriksa seluruh ...
Setelah kejadian tersebut, PT KAI memeriksa seluruh feeder yang dioperasikan untuk melayani penumpang kereta cepat dari Padalarang menuju Bandung. Hasilnya ditemukan seluruh feeder mengalami masalah yang sama, yakni adanya semacam lapisan yang menutupi saluran bahan bakar. Berikutnya, seluruh feeder langsung diperbaiki.
“Kalau permasalahan yang sama sudah tidak ada. Memang yang kemarin itu sempat ada, tapi beda masalah. Terkait mesinnya, langsung bisa diatasi dan sekarang sudah normal,” kata Mahendro.
Lebih jauh Mahendro menjelaskan bahwa PT KAI telah memetakan semua kemungkinan kendala yang bisa mengganggu operasional feeder yang bisa berdampak pada layanan penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung. Salah satunya adalah dengan menambah jadwal operasional feeder dengan frekuensi lebih banyak dari jadwal kereta cepat Jakarta-Bandung. “Kami menyesuaikan dengan KCIC, kami lebihin,” kata dia.
Pekan lalu, misalnya, secara bertahap jadwal operasional feeder yang melayani rute Stasiun Bandung menuju Stasiun Padalarang ditambah dari 7 perjalanan menjadi 20 perjalanan per hari.
Mulai Rabu, 1 November 2023, misalnya layanan feeder ditambah jadi 32 perjalanan sehari mengikuti penambahan jadwal kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi 28 perjalanan per hari. Sedangkan khusus di akhir pekan, perjalanan feeder bahkan ditambah sampai 34 kali dalam sehari. Saat ini headway antar feeder yang beroperasi antara 12 menit hingga 15 menit.
“Kalau ngepas takutnya ada hal-hal yang tidak diinginkan. Ini bentuk antisipasi," tutur Mahendro. "Kalaupun penumpang ketinggalan jadwal, yang satu bisa naik yang lain dengan penambahan headway ini."
KCIC juga menambah pintu masuk penumpang di Stasiun Kereta Cepat Padalarang untuk mempercepat transit penumpang. “Kemarin yang bikin lama itu karena gate-nya masih kurang, sekarang sudah ditambah KCIC sehingga dapat memperlancar integrasi penumpang dari feeder ke kereta cepat,” kata dia.
Selain itu, PT KAI saat ini juga mempercepat jadwal pemeriksaan rutin kereta feeder untuk mengantisipasi terjadinya masalah yang berhubungan dengan kereta. “Kami sudah intensifkan peralatannya. Dalam artinya, harusnya setelah 5.000 kilometer baru diperiksa tapi kini dipercepat. Jika sudah 2.000-2.500 kilometer, langsung diperiksa. Tidak lagi menunggu kilometer 5.000 kilometer,” ucapnya.
Selain perbaikan oleh KCIC dan PT KAI, Mahendro juga menyarankan agar calon penumpang kereta cepat yang akan memanfaatkan kereta feeder tidak memilih jadwal yang mepet dengan jadwal keberangkatan kereta cepat Jakarta-Bandung. “Meskipun kalau normal, juga tidak akan sampai penumpang tertinggal,” tuturnya.
Selanjutnya: Saat ini rata-rata tingkat okupansi feeder...
Saat ini rata-rata tingkat okupansi feeder kereta cepat Padalarang-Stasiun Bandung (PP) berada di antara 50 persen sampai 70 persen. Untuk okupansi dari feeeder kereta cepat dari Padalarang menuju Stasiun Bandung sudah rata-rata menembus 70 persen, sementara dari Stasiun Bandung menuju Padalarang rata-rata okupansinya masih 50 persen.
Dari pantauannya, penumpang kereta cepat dari Halim umumnya memilih turun di Padalarang dan melanjutkan perjalanan dengan feeder menuju Stasiun Bandung. Sebaliknya yang berangkat menuju Halim, paling banyak justru memilih berangkat dari Stasiun Tegalluar.
PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung mencatat jumlah penumpang feeder kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang Oktober 2023 seluruhnya menembus 43.987 orang. Rinciannya penumpang feeder rute Bandung Padalarang 18.328 orang, sebaliknya dari Padalarang menuju Bandung 25.659 orang.
Selain masalah pada kereta feeder, di hari yang sama, Selasa, 31 Oktober 2023, kereta cepat Jakarta-Bandung juga sempat mengalami kendala operasional akibat terjadinya gangguan aliran listrik. Gangguan listrik pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilovolt (kV) Kiaracondong-Gedebage pada pukul 10.24 WIB itu berujung pada berhentinya pasokan listrik dan berdampak pada pengoperasian dua kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dua kereta cepat Jakarta-Bandung yakni Whoosh G1126 rute Tegalluar-Halim dan Whoosh G1123 rute Halim-Padalarang. Selain pengoperasian dua kereta cepat tak bisa berjalan. Sejumlah wilayah di Bandung juga mengalami pemadaman listrik. PLN langsung melakukan perbaikan dan sistem kelistrikan berhasil dinormalkan kembali pukul 10.50 WIB.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk gangguan kelistrikan yang terjadi kepada masyarakat dan juga KCIC,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat Susiana Mutia, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 1 November 2023.
Susiana menjelaskan gangguan listrik disebabkan adanya kenaikan suhu ekstrem dalam beberapa minggu terakhir. Peningkatan temperatur udara tersebut mengakibatkan instalasi kelistrikan mengalami overheat.
“Akibat peningkatan suhu beberapa minggu terakhir yang sangat ekstrem, beberapa komponen instalasi kelistrikan mengalami overheat dan penurunan keandalan. Upaya pencegahan kejadian serupa terus kami lakukan, pihak PLN dan KCIC pun telah melakukan koordinasi secara intensif,” kata Susiana.