Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Taipan Sukanto Tanoto kembali menjadi perbincangan publik. Sosok yang masuk 50 orang kaya Indonesia itu menjadi sorotan karena membeli Tanglin Mall, pusat perbelanjaan di Singapura seharga US$ 645 juta atau sekitar Rp 9,4 triliun. Tanglin Mall diketahui berada di kawasan Orchard Road, Singapura, dengan luas 39.119 meter persegi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tanglin Mall bukan satu-satunya mal milik Sukanto Tanoto. Pria yang menduduki peringkat 982 konglomerat dunia itu juga memiliki sejumlah properti di dalam dan luar negeri. Mulai dari Jakarta, Singapura, hingga Eropa. Apa saja propertinya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejumlah properti Sukanto Tanoto dibeli melalui Pacific Eagle Properties Pte. Ltd, perusahaan tertutup yang berbasis di Singapura. Dilansir dari laman SGP Business, perusahaan developer real estate itu dimiliki oleh keluarga Sukanto Tanoto.
Dinukil dari laman Pacific Eagle Real Estate, ada sejumlah properti di Singapura, Cina, Eropa, dan Indonesia yang dimiliki perusahaan tersebut yaitu:
1. Tanglin Shopping Centre - Singapura
2. Mondrian Singapore Duxton - Singapura
3. Duke's Road - Singapura
4. Pacific Eagle Center - Cina
5. Shijingshan Mixed Use Development - Cina
6. Symbol New City - Cina
7. Queen Victoria Street - Inggris
8. Bond Street - Inggris
9. Ludwigstraße - Jerman
10. Cakung Warehouse - Indonesia
11. Thamrin Plaza - Indonesia
12. Uniplaza - Indonesia
Pada 2022, Forbes menobatkannya sebagai orang kaya ke-18 di Indonesia dengan kekayaan US$ 2,9 miliar atau Rp 42,5 triliun.
Selanjutnya: Bisnis Sukanto Tanoto ...
Melansir dari situs resmi Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto merupakan pendiri sekaligus Chairman Royal Golden Eagle (RGE). RGE merupakan kelompok perusahaan global yang bergerak di bidang manufaktur berbasis sumber daya, dengan kantor perusahaan yang terletak di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Beijing, dan Nanjing.
Sukanto Tanoto memulai bisnisnya sudah lebih dari 50 tahun lalu dengan menjadi pemasok suku cadang untuk industri konstruksi dan perminyakan. Pada 1967, Tanoto mengembangkan bisnisnya ke bidang kayu lapis.
Berhasil meraih kesuksesan pada bidang tersebut, Sukanto Tanoto memperluas kerajaan bisnisnya ke berbagai industri berbasis sumber daya lain. Mulai dari kehutanan, kelapa sawit, pulp dan kertas, hingga pembangkit listrik.
Pada bidang pulp dan kertas berada di bawah perusahaan APRIL (Asia Pacific Resources International Holding Ltd) dan Asia Symbol. Sedangkan untuk bidang minyak kelapa sawit berada di bawah pengawasan perusahaan Asian Agri dan Apical. Rayon dan pulp khusus dikelola oleh Sateri International dan APR. Sementara untuk bidang energi, berada di bawah pengelolaan perusahaan Pacific Oil & Gas.
Kini RGE menjadi kelompok bisnis global dengan nilai aset lebih dari US$ 20 miliar. Tak hanya itu, RGE juga memiliki lebih dari 60.000 tenaga kerja yang beroperasi di Indonesia, Cina, Brasil, dan Kanada dengan kantor pemasaran yang tersebar di seluruh dunia. Tak sampai di situ, pada 1981, Sukanto Tanoto dan keluarga juga mendirikan Tanoto Foundation.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.