Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Dibangun 2019, Bandara Kediri Muat Pesawat Boeing 777

Kementerian Perhubungan menargetkan desain bandara Kediri bisa menampung pesawat komersil Boeing 777.

29 Mei 2018 | 20.16 WIB

Pesawat terbang komersil Airbus A330-300 (kiri) dan pesawat terbang komersil Boeing 777-300ER di hanggar Garuda Maintenance Facility, Cengkareng, Tangerang, 1 Februari 2016. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendatangkan Airbus A330-300 dengan Super Diamond Seat Business Class pertama dan Boeing 777-300ER yang kesepuluh. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pesawat terbang komersil Airbus A330-300 (kiri) dan pesawat terbang komersil Boeing 777-300ER di hanggar Garuda Maintenance Facility, Cengkareng, Tangerang, 1 Februari 2016. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendatangkan Airbus A330-300 dengan Super Diamond Seat Business Class pertama dan Boeing 777-300ER yang kesepuluh. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Kediri – Kementerian Perhubungan menargetkan desain bandara Kediri bisa menampung pesawat komersil Boeing 777. Pemerintah akan membantu pembebasan lahan yang saat ini sudah mencapai 80 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan bandara di Kediri oleh PT Gudang Garam sudah mendapat rekomendasi berbagai pihak. Diantaranya adalah Pemerintah Kabupaten Kediri dan Angkatan Udara terkait pembukaan zona militer udara. “Saya kira (tinggal) finalisasi desain dan penyelesaian tanah sehingga 2019 bisa dimulai,” kata Budi Karya di Kediri, Selasa 29 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi Karya menyebut pembebasan lahan di Kecamatan Tarokan yang akan menjadi lokasi pembangunan bandara sudah mencapai 80 persen. Pada tahap pertama landasan pacu yang akan dibangun sepanjang 2.400 meter, cukup untuk operasional pesawat komersial Boeing 737. Namun ke depan bandara ini akan dimaksimalkan agar bisa menjadi landasan pesawat Boeing 777.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang turut hadir dalam peresmian jembatan di Kediri bersama Budi Karya dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bandara kediri merupakan proyek strategi nasional. “Pemerintah akan membantu permasalahan pembebasan lahan,” kata Pramono Anung.

Disinggung masih adanya sikap warga yang menolak pembangunan bandara dengan mempertahankan lahan mereka, Pramono menganggapnya wajar. Namun karena proyek ini demi kepentingan masyarakat luas, dia berharap proyek ini terus berjalan.

Sementara itu mengantisipasi arus mudik lebaran nanti, Kementerian Perhubungan memastikan seluruh akses transportasi selesai. Bahkan secara umum ruas tol Jakarta – Surabaya sudah menyambung.

Namun demikian, Budi Karya meminta kepada masyarakat untuk tak meninggalkan jalur pantura sebagai jalur mudik. Sebab banyaknya jalur tol baru yang beroperasi akan membuat suasana jalur pantura lengang. “Mungkin jalur pantura lebih kosong,” katanya.

Dia juga menghimbau masyarakat untuk tak menunda jadwal mudik hingga mendekati lebaran. Waktu yang direkomendasikan untuk mudik adalah mulai H-7 sampai H-5 untuk menghindari kemacetan. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus