Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat melanjutkan uji kelayakan dan kepatutan terhadap enam calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK periode 2022-2027. Keenam calon itu adalah Syafri Adnan Baharudin, Dadang Suwanda, Adrin Guntura, Firmansyah, Rachmat Manggala Purba, dan Blucer W Rajagukguk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Uji kelayakan dan kepatutan dimulai dengan Syafri Adnan Baharudin. Dia memaparkan mengenai policy-audit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurutnya, policy-audit bukan merupakan suatu jenis pemeriksaan baru, tetapi merupakan pendekatan pemeriksaan kinerja untuk menilai proses terjadinya suatu kebijakan publik dan menganalisis dampaknya terhadap kepentingan masyarakat luas, serta memiberikan saran perbaikan untuk tercapainya suatu kebijiakan yang efisien dan efektif.
Harapan dari policy-audit pada skala mikro, yaitu pemeriksaan kinerja dengan pendekatan policy-audit pada instansi penyedia jasa layanan politik dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan pubilk yang menjadi hak masyarakat, melalui manajemen pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan publik.
"Pada tatanan strategis, policy-audit terhadap program pembangunan nasional dapat memberikan penilaian obyektif atas keberhasilan pemerintah," kata Syarif dalam fit and proper tes dengan DPR yang disiarkan secara virtual Jumat, 18 Maret 2022.
Selanjutnya Dadang Suwanda menyoroti soal perlunya dialog sinergitas, termasuk dari dewan. Menurutnya fungsi dewan adalah legislatif, budgeting, dan controlling.
"Bagaimana melakukan fungsi controlling? Di sini perlu ada dialog sinergitas antara BPK dan DPR RI," kata Dadang.
Sehingga, kata dia akan terjadi perbaikan tata kelola pemerintah yang baik. Sehingga pada tataran implementasi hasilnya bisa maksimal. Dia mengatakan saat ini komunikasi dianggap gampang, tapi prakteknya sulit dilaksanakan apalagi sudah melibatkan antar institusi. Jika sudah ada komunikasi yang baik dan sinergitas, kata dia, akan ada nilai tambah yang lebih baik.
Pada fit and proper test urutan ketiga hari ini, Adrin Guntura memaparkan mengenai upaya membangun kembali Indonesia pasca Covid-19.
Hingga berita ini ditulis fit and proper tes masih berlanjut.
Adapun kemarin, DPR sudah melakukan fit and proper test kepada Priyono Dwi Nugroho, Osbal Saragi Rumahorbo, Haeruh Saleh, Isma Yatun, Dori Santosa, Moza Pandawa Sakti, Yves S Palambang, dan Kukuh Prionggo.
Setelah fit and proper tes hari ini, akan dilanjutkan dengan rapat internal Komisi XI DPR RI untuk mengambil keputusan atas calon anggota BPK.
HENDARTYO HANGGI
BACA: BPK: 85 dari 87 Laporan Keuangan Tahun 2020 Dapat Opini WTP, Lampaui Target
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.