Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri berharap menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tidak memangkas anggaran Direktorat Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air. “Kalau tidak bisa mendapatkan yang diusulkan yaitu Rp68,47 triliun, paling tidak, tidak turun dari anggaran 2023 dan 2024,” tegas Irene.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Irene menanggapi soal pagu indikatif Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tahun anggaran 2025 dengan jumlah Rp75,63 triliun.Dari anggaran tersebut alokasi terbesar mengucur pada Dirjen Bina Marga senilai Rp32,31 triliun, diikuti Dirjen Sumber Daya Air senilai Rp 26,53 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Anggarannya (Dirjen Sumber Daya Air) turun dari tahun 2023 dan 2024,” kata Irine saat rapat kerja dengan Menteri PUPR di komisi V DPR yang dilansir dari laman YouTube DPR RI di Jakarta. Kamis 6 Juni 2024.
Lebih lanjut, Irene menyoroti gelaran World Water Forum (WWF) ke-10, yang menurut Irene sangat bergengsi dan prestise. “Jangan kita bermegah-mengah menyenggarakan World Water Forum (WWF) tapi pekerjaan rumahnya tidak dilaksanakan,” Irene
Irene mengikuti acara tersebut selama tiga hari berturut-turut sekaligus mendampingi ketua DPR RI, Puan Maharani. “Kalau bisa setiap tahun anggaran pertahanan itu naik, kenapa anggaran untuk pengelolaan air itu tidak bisa ikut naik,” ucap Irene mengutip pernyataan Puan Maharani.
“Dengan banyaknya prestasi yang juga bapak torehkan di acara WWF ke-10, di mana telah terjadi untuk pertama kalinya ada keputusan tingkat menteri yaitu yang menyetujui 113 proyek air dan sanitasi senilai Rp94 miliar untuk 30 negara,” kata Irene.
Dia berharap dengan adanya keputusan tersebut bisa memberi dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia. Irene menganggap bahwa air sebagai sumber daya yang tak terbatas itu salah “Air adalah sumber daya terbatas,” tegas Irene. Maka dari itu, Irene meneruskan, pengelolaan dan penggunaan air mesti hati-hati. Irene menyoroti ketidakadilan pemerintah dalam pengelolaan air. Kemudian dia menunjukan data yang menyebut, 100 orang turis dalam 55 hari menghabiskan air itu setara 100 keluarga di desa untuk tiga tahun.