Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Efek Nocebo, Diri Sendiri yang Munculkan Efek Samping Negatif Vaksinasi Covid-19

Studi terbaru mengungkapkan bahwa efek samping negatif vaksinasi Covid-19 justru disebabkan dari diri sendiri atau efek nocebo. Apakah itu?

22 Januari 2022 | 15.45 WIB

Warga lansia saat mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis.  TEMPO/Subekti.
Perbesar
Warga lansia saat mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pola pikir dapat berpengaruh pada kesehatan. Seseorang yang memiliki ekspektasi negatif terhadap suatu perawatan mungkin mendapat efek samping yang negatif pula meskipun perawatan yang diterimanya tidak nyata. Fenomena tersebut dikenal sebagai efek nocebo.

Sebagai contoh, seseorang yang diberi obat dan diberitahu bahwa obat tersebut akan menyebabkan efek samping negatif bisa benar-benar mengalami efek samping yang tidak menyenangkan meskipun obat yang ia minum sebenarnya adalah zat inert.

Sebagaimana dilansir dari laman Verrywell Health, efek nocebo merupakan lawan dari efek plasebo. Dalam efek plasebo, orang mengalami efek positif sebagai akibat dari harapan positif mereka.

Gejala efek nocebo bisa berbeda-beda antar individu. Namun, beberapa gejala umumnya meliputi rasa kantuk, mual, pusing, sulit berkonsentrasi, insomnia, kelelahan, gatal, kembung, sakit perut dan kehilangan nafsu makan.

Baru-baru ini, sebuah studi meyebutkan bahwa efek samping vaksin Covid-19 banyak terjadi akibat efek nocebo. Mengutip Science Alert, studi tersebut dilakukan oleh tim peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) terhadap 45.389 pasien.

Sebanyak 22.802 pasien diberi vaksin asli, sementara 22.578 pasien lain diberi zat plasebo, yakni zat yang tidak berbahaya tanpa nilai terapeutik. Seluruh pasien tidak diberi tahu apakah mereka mendapat vaksin asli atau zat plasebo. Setelah disuntik, ternyata pasien yang mendapat zat plasebo banyak melaporkan efek samping seperti sakit kepala, kelelahan, serta nyeri atau bengkak di tempat bekas suntikan.

Berdasarkan hasil analisis, 64 persen efek samping vaksin yang merugikan dapat disebabkan oleh efek nocebo. Menurut Ted J. Kaptchuk, peneliti dari BIDMC dan Harvard Medical School, banyak yang salah mengartikan rasa pusing dan lelah karena kegiatan sehari-hari sebagai akibat dari vaksinasi.

Penelitian tentang vaksin Covid-19 dan efek nocebo ini diharapkan dapat membantu mengurangi efek samping negatif yang mungkin dialami.

“Pengobatan didasarkan pada kepercayaan. Temuan kami mengarahkan kami untuk menyarankan bahwa memberi tahu publik tentang potensi efek nocebo dapat membantu mengurangi kekhawatiran tentang vaksinasi Covid-19, yang dapat mengurangi keraguan vaksinasi,” kata Kaptchuk.

SITI NUR RAHMAWATI 

Baca: Kekuatan Sugesti Jika Berkikir Sakit akan Sakit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus