Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ekonom Celios Nilai Program Makan Siang Gratis Bakal Bikin Celah Fiskal Sempit

Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) mengatakan program makan siang gratis oleh pemerintah baru akan membuat celah fiskal semakin sempit.

1 Juni 2024 | 20.20 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers disaksikan Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Ahmad Muzani usai melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden dan Wakil Presiden terpilih,Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu membahas transisi pemerintahan dan RAPBN 2025. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers disaksikan Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Ahmad Muzani usai melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden dan Wakil Presiden terpilih,Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu membahas transisi pemerintahan dan RAPBN 2025. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan program makan siang gratis yang disiapkan pemerintah baru akan membuat celah fiskal semakin sempit. “Butuh dana ratusan triliun rupiah dari tahun pertama hingga tahun ke lima,” ujarnya dihubungi Sabtu, 1 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Huda mengatakan dengan skema semua menikmati makan siang gratis pemerintah ini, keuangan negara tidak cukup kuat menopang beban fiskal. Alhasil ada beberapa pilihan, yang pasti dan gampang dilakukan termasuk mengurangi subsidi energi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pemerintah sempat menimbang opsi makan siang gratis dari pengalihan subsidi energi. Namun Huda mengatakan, menaikkan harga BBM dengan mencabut subsidi akan meningkatkan inflasi, beban hidup masyarakat, termasuk masyarakat miskin akan meningkat. “Itu tidak sebanding dengan efek makan siang yang nyatanya juga bisa salah sasaran,” ujarnya.

Dengan tingkat daya beli yang menurun, menurut Huda, bakal sulit bagi pasangan Prabowo-Gibran mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Huda juga memprediksi, makan siang gratis sulit dipenuhi 100 persen hingga tahun 2029. “Paling mentok menyasar 51 persen dari target di tahun 2029. Beban APBN kita terlampau besar jika dipaksakan untuk 100 persen target penerima,”ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati sempat menyinggung anggaran makan siang gratis dalam Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Jakarta, Kamis, 30 Mei 2024. Bendahara negara itu mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan postur APBN 2025 untuk disampaikan kepada pemerintahan berikutnya. "Kami memberikan kerangka besar, amplop besar atau amplop APBN yang nanti disampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini," ujar Sri Mulyani.

Dalam masa transisi pemerintahan dan untuk mendukung program-program presiden terpilih, Kementerian Keuangan juga telah menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkornisasi Pemerintahan Prabowo Gribran yang diketuai oleh Sufmi Dasco Jumat, 31 Mei 2024. Pertemuan tersebut juga dimuat dalam laman instagram Sri Mulyani. Ia menyambut kunjungan tersebut dan terbuka untuk berkoordinasi terkait anggaran untuk program-program baru.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus