Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Tangerang - Batik Air yang termasuk ke dalam Grup Lion Air menggunakan Airbus A330-300 untuk mengevakuasi 245 Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Provinsi Haubei, Cina karena wilayah tersebut telah darurat Virus Corona.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, bahwa pesawat tersebut termasuk dalam spesifikasi berkapasitas besar dan berbadan lebar karena mempunyai kapasitas 392 tempat duduk.
"Ini ada 392 seat tersedia, hampir 400 yang tersedia, mencukupi ya," kata dia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu, 1 Februari 2020.
Ia menjelaskan, pesawat tersebut akan disediakan sembilan orang kru kabin dan dua set juru mudi. Kemudian dalam misi evakuasi WNI yang berada di Wuhan ini tidak ada prosedur khusus yang diubah seperti penerbangan komersial, namun ia mengatakan ada penambahan dari segi protokol kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Saya pikir kami punya standar operasional yang standar aja. Normal, jadi nggak ada yg khusus. Kami cuma yakinkan kalau badan mereka sehat," katanya.
Edward mengatakan, bahwa pesawat Batik Air tersebut akan bbertola menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Cina pada Sabtu, pukul 13.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. "Mungkin flight (membutuhkan) 6 jam, kalau padat, bisa saja holding. Kalau nggak padat bisa langsung landing, situasional saja," ungkapnya.
Ia pun mengaku belum mengetahui pesawat itu bisa kembali ke Indonesia. "Kita belum tahu, hanya mengikuti arahan dari penerima tugas. Flight plan pertama baru sampe ke Wuhan saja," ucap Edward.
Edward menjelaskan, bahwa pihaknya bersedia pesawat digunakan untuk mengevakuasi WNI yang ada di Wuhan karena kapasitasnya yang besar, dan hanya dua maskapai yang mempunyai izin penerbangan ke sana termasuk Lion Air Grup dan Sriwijaya Air.
"Kita akan melakukan misi kemanusiaan untuk memulangkan saudara kita di Wuhan ke Indonesia," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini