Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Freeport Indonesia Bakal Ganti PLTU Batu Bara dengan Gas, Berapa Nilai Investasinya?

PT Freeport Indonesia merencanakan untuk mengganti PLTU batu bara menjadi pembangkit listrik tenaga gas.

24 Oktober 2023 | 09.46 WIB

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Perbesar
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) merencanakan untuk mengganti pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara menjadi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Berapa nilai investasinya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan PLTU milik Freeport Indonesia memiliki kapasitas 200 megawatt dan sudah dibangun sejak 1995. Oleh sebab itu, pihaknya berencana menggantinya dengan gas alam cair atau liquified natural gas (LNG).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pada tahun 2030, direncanakan bahwa pembangkit listrik tenaga gas menggunakan LNG itu sudah beroperasi," kata Tony saat ditemui di acara CEO Insight di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 23 Oktober 2023.

Dengan begitu, lanjut dia, penurunan emisi karbonnya akan lebih besar. Adapun LNG ini lah yang masih dicari oleh Freeport Indonesia.

Namun Tony tak membeberkan lebih jauh mengenai nilai investasi Freeport untuk penggantian PLTU batu bara ke PLTG yang bersumber dari LNG. "Saya masih hitung-hitung terus tuh," kata dia saat ditanya soal selisih harga antara PLTU dan PLTG.

Berdasarkan laporan induk perusahaan PTFI, Freeport-McMoRan pada kuartal III-2023, ada pemajuan rencana untuk mengalihkan sumber energi batu bara ke gas alam cair. Ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca lingkup 1 PTFI di distrik mineral Grasberg secara signifikan. 

"Belanja modal untuk fasilitas baru, yang akan dikeluarkan selama tiga sampai empat tahun ke depan, diperkirakan sebesar US$ 1 miliar," begitu bunyi laporan tersebut.

Jumlah Capex atau belanja modal tersebut mencapai Rp 15,86 triliun, dengan asumsi kurs Rp 15.867 per dolar AS. Ini merupakan peningkatan biaya sebesar U$ 0,4 miliar dibandingkan dengan rencana investasi sebelumnya untuk memperbarui unit batu bara yang ada.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus