Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan retail PT Hero Supermarket Tbk menutup permanen seluruh gerai Giant mulai hari ini, 1 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Diky Risbianto memastikan perseroan telah mengomunikasika kebijakan tersebut kepada setiap karyawan yang terdampak. Kendati demikian, Diky tidak menyebut rinci jumlah karyawan yang terdampak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Diky memastikan perseroan telah melakukan yang terbaik guna memastikan transisi yang lancar, serta memperlakukan semua pihak dengan adil dan hormat.
"Sebagai ungkapan terima kasih kami atas dukungan dan kerja keras karyawan yang terdampak selama ini, kami akan memberikan kompensasi di atas jumlah yang direkomendasikan di UU Cipta Kerja serta surat referensi untuk membantu masa transisi mereka," kata Diky kepada Tempo, Ahad, 1 Agustus 2021.
Selain itu, ia mengatakan bahwa karyawan terdampak dapat dapat melamar pekerjaan di lini bisnis perseroan yang lain. Hero juga berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan positif, yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket.
Sebeluumnya, Diky membenarkan mengenai rencana gerai-gerai Giant tutup mulai hari ini. "Betul, sesuai dengan yang telah kami sampaikan sebelumnya, seluruh Gerai Giant akan berhenti beroperasi pada akhir Juli 2021," kata dia saat dihubungi Sabtu, 31 Juli 2021.
Namun, dia enggan memberikan angka jumlah gerai yang akan ditutup. Dia hanya mengatakan Hero secara keseluruhan kini mengoperasikan 395 gerai, tetapi angka tersebut akan berkurang menyusul peralihan fokus yang sedang kami lakukan.
"Seberapa jauh berkurangnya angka tersebut akan bergantung pada jumlah gerai yang dikonversi menjadi IKEA dan Hero Supermarket. Kami juga sedang menegosiasikan potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant dengan pihak ketiga," ujarnya.
CAESAR AKBAR | HENDARTYO HANGGI