Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Peneliti pangan memperkirakan harga gandum sepanjang paruh kedua 2022 masih tinggi. Kondisi tersebut bakal mempengaruhi harga jual tepung terigu dan produk turunannya, seperti mi instan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo merupakan salah satu pihak yang memperingatkan potensi kenaikan harga gandum ini. Menurut dia, kenaikan tersebut akan berujung pada melonjaknya harga produk olahan gandum. "Hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya tiga kali lipat," katanya, pekan lalu.
Peringatan ini didasarkan pada kebijakan sejumlah negara penghasil gandum yang melarang ekspor demi menjaga stabilitas stok pangan. Mereka antara lain India, Serbia, Mesir, Afganistan, Kazakstan, Kirgiztan, dan Kosovo. Padahal saat ini stok masih terhambat akibat invasi Rusia ke Ukraina. Di sisi lain, permintaan mulai meningkat seiring dengan pulihnya kegiatan industri. Faktor-faktor tersebut membuat harga gandum terdongkrak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo