Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harga Minyak Dunia Diprediksi Melemah Hari Ini, Begini Kata Analis

Harga minyak dunia diperkirakan melemah di rentang US$ 74,00 hingga US$ 78,50 per barel dalam perdagangan hari ini, Jumat, 3 Februari 2023.

3 Februari 2023 | 06.42 WIB

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia diperkirakan melemah di rentang US$ 74,00 hingga US$ 78,50 per barel dalam perdagangan hari ini, Jumat, 3 Februari 2023. Dalam pembukaan pasar Eropa, harga minyak dunia berada di level US$ 75,96 per per barel.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut harga minyak Kamis kemarin stabil stabil setelah jatuh di sesi sebelumnya lantaran pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) mendorong sentimen. Meskipun sanksi terhadap produk minyak Rusia menambah ketidakpastian dan keputusan OPEC+ untuk melanjutkan pengurangan produksi membantu meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan.

Baca: IMF Sebut 2023 Ekonomi Dunia Gelap Gulita, Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi RI Meningkat Pesat

“Federal Reserve menaikkan suku bunga targetnya sebesar seperempat persentase poin pada hari Rabu. Namun terus menjanjikan peningkatan berkelanjutan dalam biaya pinjaman sebagai bagian dari pertempuran berkelanjutan melawan inflasi,” kata Ibrahim lewat keterangan tertulis, dikutip Tempo, Jumat, Februari 2023.

Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan negara-negara Uni Eropa akan mencari kesepakatan pada Jumat ini atas proposal Komisi Eropa untuk menetapkan batas harga produk minyak. Sebelumnya pada Minggu lalu, Komisi Eropa minggu mengusulkan bahwa mulai 5 Februari Uni Eropa menerapkan batas harga US$ 100 per barel untuk produk minyak premium Rusia, seperti solar, dan batas US$ 45 per barel untuk produk diskon, seperti bahan bakar minyak atau BBM.

“Sementara panel OPEC+ mendukung kebijakan produksi kelompok produsen saat ini pada pertemuan pada hari Rabu, meninggalkan pengurangan produksi yang disepakati tahun lalu tidak berubah di tengah harapan permintaan China yang lebih tinggi dan prospek pasokan Rusia yang tidak pasti,” ungkap Ibrahim. 

OPEC+ setuju untuk memangkas target produksinya sebesar 2 juta barel per hari (bpd), atau sekitar 2 persen dari permintaan dunia dari November tahun lalu hingga akhir 2023 untuk mendukung pasar. “Harga juga naik dengan latar belakang larangan 5 Februari atas produk olahan Rusia oleh Uni Eropa,” ujarnya. 

Baca: Buwas Sebut Butuh 100 Ribu Ton Gula Kristal Putih Menjelang Ramadan: Bulog Tak Dapat Kuota Impor

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus