Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengklaim rata-rata harga sembilan bahan pokok (sembako) dan bahan pokok lainnya di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat stabil, kecuali cabai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Semua masih stabil, beras juga tapi masih tinggi. Memang cabai kita masih mahal,” kata Zulhas saat ditemui usai kunjungan ke Pasar Johor Baru, Senin, 4 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara itu, berdasarkan pantauan Tempo melalui panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa, 12 Desember 2023, harga sejumlah bahan pokok masih menunjukkan tanda-tanda terus meningkat, seperti beras premium, kedelai biji kering (impor), bawang merah, dan bawang putih bonggol.
Selain itu, grafik perkembangan tahunan harga bahan pokok di Indonesia juga menunjukkan peningkatan. Misalnya, harga beras medium di awal tahun 2023 sebesar Rp11.550 per kilogram, sedangkan di penghujung tahun telah menyentuh harga Rp13.180 per kilogram.
Lantas, apa faktor penyebab harga sembako semakin mahal?
Faktor Penyebab Harga Sembako Mahal
Para pengamat pertanian dan ekonomi memproyeksikan melambungnya harga bahan pangan akan berlangsung hingga akhir tahun menjelang natal 2023 dan tahun baru 2024 (nataru). Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menyebut, kondisi itu adalah pola musiman.
“Permintaan pangan cenderung naik menjelang natal dan tahun baru,” kata Josua pada Kamis, 23 November 2023. Disamping akibat permintaan yang diperkirakan meningkat, dia mengatakan, dari sisi pasokan, melonjaknya harga komoditas pangan masih disebabkan oleh fenomena El Nino.
Senada dengan Josua, pakar ekonomi pertanian dari Institut Pertanian Bogor atau IPB University, Bayu Krisnamurthi menduga kenaikan bahan pokok berlanjut selama nataru. “Bahkan bisa berlanjut hingga awal tahun 2024, setidaknya selama triwulan pertama (Januari-Maret),” ucap dia.
Selain terkendala iklim, menurut Bayu, faktor penyebab harga sembako mahal, seperti ketidakpastian impor dan penurunan produktivitas dalam negeri.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan pun memprediksi harga bahan pokok kembali meningkat pada akhir 2023, bahkan lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir. Menurut dia, komoditas yang berpotensi untuk berkontribusi terhadap inflasi harus diperhatikan stoknya.
Reynaldi menambahkan, harga bahan pokok lain yang berpotensi mengalami kenaikan adalah beras. “Beras masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET), beras medium Rp10.900 per kilogram, tapi faktanya di lapangan di beberapa daerah masih sekitar Rp 13 ribu per kilogram,” ujar dia.
Daftar Harga Sembako Terbaru
Berdasarkan panel harga Bapanas pada Selasa, 12 Desember 2023, rata-rata harga beras medium nasional mengalami kenaikan 0,38 persen menjadi Rp13.250 per kilogram. Sedangkan harga beras premium meningkat 1,26 persen menjadi Rp15.210 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada bawang merah yang menjadi Rp31.940 per kilogram atau naik 2,11 persen. Sementara bawang putih bonggol berada di harga Rp36.320 per kilogram atau naik 0,67 persen.
Selanjutnya, harga cabai merah keriting adalah Rp72.820 per kilogram atau naik 1,05 persen. Sedangkan harga cabai rawit merah meningkat 0,15 persen menjadi Rp89.190 per kilogram.
Dari komoditas pangan sumber protein hewani, ada daging sapi yang turut mengalami lonjakan harga menjadi Rp134.970 per kilogram atau naik 0,6 persen. Sedangkan harga telur ayam ras sebesar Rp28.510 per kilogram atau naik 0,96 persen, lalu diikuti dengan daging ayam ras di angka Rp34.990 per kilogram atau naik 1,07 persen.
MELYNDA DWI PUSPITA