Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - May Day atau Hari Buruh Sedunia diperingati setiap 1 Mei di berbagai belahan dunia. Pencetusan nama dan tanggal ini dikaitkan dengan peristiwa pergerakan orang Amerika di tahun 1800-an. Di mana mereka melakukan protes terhadap waktu kerja mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut ini beberapa fakta-fakta mengenai May Day dikutip dari berbagai sumber.
Baca: Kim Jong Un Ganti Gaya Busana di 2018? Hitam atau Abu Monokrom?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Pada akhir 1800-an, rata-rata orang Amerika bekerja 12 jam sehari dan tujuh hari seminggu untuk dapat hidup. Anak-anak usia lima hingga enam tahun bekerja di pabrik dan tambang.
2. Pada 1 Mei 1886, lebih dari 300 ribu pekerja di 13 ribu tempat bisnis keluar dari pekerjaan mereka dan melakukan aksi mogok kerja. Pada hari-hari berikutnya, lebih banyak pekerja bergabung dan jumlah pemogokan meningkat menjadi hampir 100 ribu.
3. Tahun 1916 melalui UU Adamson, menjadikan penetapan jam kerja delapan jam per hari. Ini adalah hukum federal pertama yang mengatur jam kerja di perusahaan swasta.
4. Pada Februari 1887, negara bagian Oregon adalah wilayah pertama yang membuat undang-undang Hari Buruh dan secara resmi mengakui 1 Mei sebagai hari libur.
Baca: Hari Buruh, Ini Bahaya Kesehatan Orang Gila Kerja
5. Inggris merayakan 1 Mei sebagai Festival Beltane. Festival May Day ini membagi tahun menjadi setengah, antara terang dan gelap. Api sebagai simbolis menjadi salah satu bentuk ritual utama festival. Hal ini bermakna membantu merayakan kembalinya kehidupan dan kesuburan ke dunia.
6. Saat ini, May Day telah menjadi hari libur resmi di 66 negara dan secara tidak resmi dirayakan dalam banyak hal. Tetapi ironisnya, May Day jarang dirayakan di negara pergerakan ini dimulai, yaitu Amerika Serikat.
FORBES | THENORTHEASTTODAY | HISTORY