Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Halal Lifestyle Center atau IHLC bakal meluncurkan platform market place atau belanja daring (e-commerce) berkonsep halal besok pagi, Kamis 14 November 2019. Market place berkonsep halal ini diluncurkan untuk mendorong perluasan pasar bagi produk halal asal Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Nantinya yang akan dijual utamanya adalah produk lokal atau dalam negeri. Langkah ini juga kami ambil supaya mendorong ekspor produk halal Indonesia supaya tidak mentok," kata Ketua IHLC Sapta Nirwandar di JCC, Jakarta Selatan, Rabu 13 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adapun peluncuran perdana e-Tokohalal bakal di lakukan ditengah-tengah gelaran Indonesia Sharia Economics Festival (ISEF) 2019. Selain meluncurkan e-Tokohalal, IHLC juga akan meluncurkan laporan terkini kondisi ekonomi halal di seluruh dunia.
Laporan berjudul "State of The Global Islamic Economy Report 2019-2020" itu diterbitkan oleh Dinar Standard. Di Indonesia, IHLC ditunjuk sebagai lembaga yang memiliki lisensi penerbitan berbahasa Indonesi mengenai laporan tersebut.
Menurut Sapta, platform e-commerce ini diberinama e-Tokohalal karena IHLC hanya menjual kembali produk dari pelaku usaha termasuk UMKM. Dia mengatakan platform ini nantinya akan dilengkapi dengan metode pembayaran berdasar syariah dari bank syariah. Sehingga melengkapi konsep halal yang digarap oleh platform ini.
Selain itu, sebagian besar platform ini dibangun dengan dana milik lembaga IHLC. Dia berharap sejalan dengan diluncurkan platform ini, akan banyak pula pelaku usaha yang menyalurkan dananya lewat wakaf untuk memperbesar platform.
Lebih lanjut, Sapta menjelaskan, platform ini diluncurkan sejalan dengan langkah pemerintah yang mendorong supaya Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produk halal. Tetapi juga menjadi produsen produk halal.
Selama ini, kata Sapta, sebetulnya telah banyak pelaku usaha yang menghasilkan produk halal. Hanya saja, banyak diantara mereka tidak mengembangkan bisnisnya atau hanya melayani pasar domestik. Dengan adanya platform ini, diharapkan bisa memperluas pasar ekspor.
"Jadi seperti pemerintah sampaikan, Indonesia diharapkan bukan hanya jadi konsumen tetapi juga produsen. Kenapa? Dengan ekspor kita bisa ikut memperbaiki neraca dagang," kata Sapta.