Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IHSG Anjlok 5 Persen, Perdagangan Dihentikan Sementara Lagi

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia sempat dihentkan sementara alias trading halt setelah IHSG anjlok 5,01 persen, terendah sejak 2015.

19 Maret 2020 | 09.54 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terlemah dibandingkan dengan bursa saham di Asia hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (17/3). Hingga pukul 12.00 WIB, IHSG atau Jakarta Composite Index menjadi yang terlemah dengan koreksi sebesar persen atau poin ke level 4.478,55. Kejatuhan ini menjadi yang terlemah sejak Januari 2016. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang terlemah dibandingkan dengan bursa saham di Asia hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (17/3). Hingga pukul 12.00 WIB, IHSG atau Jakarta Composite Index menjadi yang terlemah dengan koreksi sebesar persen atau poin ke level 4.478,55. Kejatuhan ini menjadi yang terlemah sejak Januari 2016. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah ke level terendahnya sejak September 2015 pada perdagangan hari ini, Kamis Maret 2020. Akibatnya, pada pukul 9.38 WIB, perdagangan di bursa sempat dihentkan sementara alias trading halt setelah indeks anjlok 5,01 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 4,68 persen atau 202,82 poin ke level 4.127,85 pada pukul 09.19 WIB. Indeks melanjutkan pelemahannya di hari keempat berturut-turut. Adapun pada akhir perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup melemah 2,83 persen atau 126,07 poin ke level 4.330,67.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Total kapitalisasi pasar IHSG pun anjlok menjadi Rp 4.828,22 triliun dari posisi Rp 5.011 triliun pada akhir perdagangan sebelumnya.

Seluruh 9 sektor pada indeks bergerak di wilayah negatif, dengan sektor industri dasar mencatat pelemahan terbesar hingga 5,84 persen, disusul sektor aneka industri yang melemah 5,55 persen.

Dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 37 saham di antaranya menguat, 238 saham melemah, dan 411 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 6,10 persen dan 6,76 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan pagi ini.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh rencana rilis data suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) hari ini. Bank Indonesia berpeluang memangkas suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DDR) sekitar 25-50 bps dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir hari ini. 

IHSG melemah di saat bursa saham lainnya di Asia mayoritas juga melemah. Indeks Topix menguat 1,83 persen, sedangkan Nikkei 225 melemah 0,16 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Composite melemah 0,65 persen.

BISNIS 
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus