Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah ke level terendahnya sejak September 2015 pada perdagangan hari ini, Kamis Maret 2020. Akibatnya, pada pukul 9.38 WIB, perdagangan di bursa sempat dihentkan sementara alias trading halt setelah indeks anjlok 5,01 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 4,68 persen atau 202,82 poin ke level 4.127,85 pada pukul 09.19 WIB. Indeks melanjutkan pelemahannya di hari keempat berturut-turut. Adapun pada akhir perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup melemah 2,83 persen atau 126,07 poin ke level 4.330,67.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total kapitalisasi pasar IHSG pun anjlok menjadi Rp 4.828,22 triliun dari posisi Rp 5.011 triliun pada akhir perdagangan sebelumnya.
Seluruh 9 sektor pada indeks bergerak di wilayah negatif, dengan sektor industri dasar mencatat pelemahan terbesar hingga 5,84 persen, disusul sektor aneka industri yang melemah 5,55 persen.
Dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 37 saham di antaranya menguat, 238 saham melemah, dan 411 saham lainnya stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 6,10 persen dan 6,76 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan pagi ini.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh rencana rilis data suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) hari ini. Bank Indonesia berpeluang memangkas suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DDR) sekitar 25-50 bps dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir hari ini.
IHSG melemah di saat bursa saham lainnya di Asia mayoritas juga melemah. Indeks Topix menguat 1,83 persen, sedangkan Nikkei 225 melemah 0,16 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Composite melemah 0,65 persen.