Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Samuel Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguat ke 6.900 dalam perdagangan hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Vice President dan Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan IHSG kemarin menembus 6.770 yang kini menjadi area demand.
"Selama koreksi tidak melampaui 6.770, maka potensi kenaikan dalam beberapa hari ini dapat menuju target kenaikan teoritis pola sejak Mei 2023 mendekati 6.900, dengan area supply minor lain di sekitar 6.820," kata Alfatih lewat keterangan tertulis, Rabu, 12 Juli 2023.
Dalam analisisnya, Alfatih menyoroti tujuh saham, yakni BBNI, BUMI, ESSA GOTO, HEAL, INKP, dan KLBF.
Saham BBNI kemarin menutup sesi di 8.975. Jika melemah kembali dan tertahan dibawah 8.950, maka tren turun jangka menengah dimulai. "Target penurunan dari pola sejak Mei 2023 ke 8.825, lalu 8.650. Batas psikolpgis di level kurang dari 9.050," kata Alfatih.
Untuk saham BUMI yang ditutup di level 129 dalam perdagangan kemarin, Alfatih mengatakan target kenaikan teoritisnya ke 160. Namun beberpa resistensi lain di 137-140, lalu ke 150 dengan batas risiko di 122.
Selanjutnya: Selanjutnya, saham ESSA yang....
Selanjutnya, saham ESSA yang dalam perdagangan kemarin ditutup di 690. Alfatih mengatakan harga kemarin naik dalam proses menuju target pola-pola sejak Maret 2023. "Jika ada koreksi, selama tidak turun di bawah batas risiko 640, maka masih berpotensi melanjutkan kenaikan ke 745, lalu 805-850," kata dia.
Adapun saham GOTO yang kemarin menutup sesi di 106, kata Alfatih, kemungkinan bakal melanjutkan penurunan ke 103-100-98. Namun kenaikan di atas 108 dapat mengurangi tekanan bearish.
Kemudian untuk saham HEAL, kemarin ditutup di 1.450 dan ada kemungkinan terjadi koreksi terlebih dahulu. Namun selama tidak turun di bawah 1.415, ada peluang pembelian. "Target teoritis di 1.540-1630," kata Alfatif.
Lebih lanjut, Alfatih menganalisis bahwa saham INKP yang kemarin menutup sesi di 9.475 akan melanjutkan tren kenaikan jangka menengah. "Potensi kenaikan ke 9.650-9.800, lalu 10.000," kata dia. Sedangkan batas risikonya kurang dari 9.200, area demand berikutnya di bawah 9.000.
Terakhir, saham KLBF yang kemarin menutup sesi di 2.030. Alfatih mengatakan tembus 2.040 dengan volume besar, maka pola sejak Mei 2023 terkonfirmasi menjadi bullish falling wedge, dengan target teoritis ke 2.120-2.150. Sedangkan area supply minor di 2.080.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Pilihan Editor: ANOC World Beach Games 2023 di Bali Batal, Sandiaga Uno: Devisa Wisata Hilang Rp 198 M
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini