Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IHSG Menguat Setelah Kesepakatan Tarif Amerika Serikat dan Cina

Kesepakatan negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan Cina dianggap memberi dampak positif bagi pergerakan saham dan rupiah.

14 Mei 2025 | 19.04 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 6 September 2024. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% atau 40,8 poin ke level 7.721,84 pada perdagangan Jumat, 6 September 2024. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.683,70-7.754,47. Sebanyak 24,2 miliar saham diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,52 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 6 September 2024. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% atau 40,8 poin ke level 7.721,84 pada perdagangan Jumat, 6 September 2024. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.683,70-7.754,47. Sebanyak 24,2 miliar saham diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,52 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat setelah libur panjang atau pada pembukaan perdagangan awal pekan, Rabu, 14 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Mengutip Antara, IHSG juga ditutup menguat 147,08 poin atau 2,15 persen ke posisi 6.979,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 21,71 poin atau 2,84 persen ke posisi 787,08.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adanya kesepakatan antara Amerika Serikat dan Cina untuk menurunkan tarif dianggap jadi sentimen pendorong penguatan IHSG.

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede mengatakan kesepakatan Amerika Serikat dan Cina membuat pasar merespon positif. “Pasar saham, IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini menguat sekitar lebih dari 1 persen, sekitar 96 poin. Sekalipun memang ini dampaknya masih sementara, kesepakatan dagang ini masih sementara, namun responnya bisa lumayan positif,” ucap Josua di kantor Permata Bank, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

Sebelumnya, Amerika Serikat dan Cina melakukan pertemuan intensif selama dua hari di Swiss akhir pekan lalu. Pada 12 Mei, Kedua negara sepakat untuk secara drastis menurunkan tarif impor barang satu sama lain untuk periode 90 hari.

Berdasarkan perjanjian, Amerika Serikat akan mengurangi tarif impor Cina menjadi 30 persen dari sebelumnya 145 persen. Sementara Cina akan menurunkan bea masuk untuk barang-barang dari Amerika menjadi 10 persen dari 125 persen.

Namun, Josua berujar, dampak ini hanya bersifat sementara. Karena masih ada hal lain yang perlu diperhitungkan dari negosiasi dan persaingan dagang Amerika Serikat dan Cina. 

Masih ada persaingan teknologi, rantai pasok atau supply chain global yang akan jadi pertimbangan perundingan ke dua negara ke depan.“Namun sementara waktu ini memang dampaknya cukup positif,” ucapnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus