Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali sesi perdagangan pekan ini dengan penguatan signifikan. IHSG pada menutup sesi pertama hari ini, Senin, 24 Oktober 2022, di level 7.077,5, naik 0,85 persen lebih tinggi dari angka penutupan Jumat pekan lalu di level 7,017,7.
Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan pada penutupan Jumat lalu, pasar AS bergerak menguat. Dow Jones menguat 2,47 persen, S&P 500 naik 2,37 persen, dan Nasdaq menguat 2,31 persen. Pasar saham AS mencatatkan penguatan yang cukup signifikan meski beberapa perusahaan besar seperti Verizon, American Express, dan Snap merilis laporan keuangan kuartal ketiga mereka di bawah ekspektasi.
Hal ini salah satunya didukung oleh laporan dari Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa beberapa pejabat The Fed mulai khawatir dengan laju kenaikan suku bunga yang agresif saat ini serta dampak pengetatan berlebihan (overtightening).
Baca: IHSG Dibuka Menguat di 7.017,9, Saham BUMI Paling Aktif Diperdagangkan
"Laporan ini menambah keyakinan di pasar bahwa The Fed akan mulai mengurangi laju kenaikan suku bunganya ke 50 bps mulai Desember mendatang,” ujar Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam keterangannya.
Akan tetapi, meski bursa AS menguat tajam, bursa Asia ditutup cenderung mixed di akhir sesi pertama hari ini. Nikkei dan Kospi terpantau menguat masing-masing 0,14 persen dan 0,71 persen. Sementara Hang Seng dan Shanghai melemah 4,99 persen dan 0,89 persen.
Adapun per akhir sesi pertama perdagangaan hari ini, terpantau 326 saham menguat, sementara 192 melemah, dan 163 stagnan. Sedangkan nilai transaksinya mencapai Rp7,1 triliun, frekuensi trading sebanyak 758.643 kali dan volume trading sebanyak 148,7 juta lot.
Saham Sigma Energi Compressindo (SICO) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan frekuensi transaksi mencapai 35.821 kali, disusul BHIT (27.250) dan GOTO (26.035).
Lebih lanjut dari segi volume, saham Bumi Resources (BUMI) menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan volume mencapai 22,6 juta lot, disusul ZINC (9,9 juta) dan BRMS (9,8 juta).
Sementara indeks sektor industri (IDXINDUST) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penguatan tertinggi yakni sebesar 1,59 persen. Posisi kedua diisi indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) menguat 1,35 persen dan indeks sektor energi (IDXENERGY) naik 1,13 persen.
Tercatat hanya dua indeks sectoral yang menutup sesi pertama hari ini di zona merah. Dua indeks itu adalah indeks sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang turun 0,12 persen), dan indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) melemah 0,02 persen.
Sementara saham-saham perbankan Big 4 kembali menjadi pendongkrak IHSG di sesi pertama hari ini. Bahkan, tiga dari empat bank big 4 tersebut menjadi pengisi empat besar top leading movers di sesi pertama hari, yaitu Bank BCA (BBCA, naik 2,6 persen), Bank BRI (BBRI naik 1,8 persen), dan Bank BNI (BBNI naik 3,8 persen).
Adapun lima besar top gainer sesi pertama hari ini berdasarkan persentase kenaikan, antara lain:
- PSDN (naik 34,5 persen ke Rp 109 per saham)
- MRAT (naik 18,2 persen ke Rp 615 per saham)
- BBYB (naik 15,2 persen ke Rp 905 per saham)
- CFIN (naik 14,1 persen ke Rp 452 per saham)
- AGRO (naik 10,9 persen ke Rp 610 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini berdasarkan persentase penurunan, meliputi:
- SICO (turun 6,9 persen ke Rp 266 per saham)
- ASBI (turun 6,9 persen ke Rp 470 per saham)
- RELI (turun 6,8 persen ke Rp 815 per saham)
- KRYA (turun 6,7 persen ke Rp 332 per saham)
- HITS (turun 6,7 persen ke Rp 390 per saham)
Baca juga: Analis: Kebijakan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Perkuat IHSG, tapi Lemahkan Rupiah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.