Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Impian Anak Musi

Pt. palembang rice estate, anak perusahaan pertamina telah mengeringkan rawa di tepi sungai musi untuk persawahan pasang surut & menanti panennya yang kedua. investasi diharapkan kembali dalam 8 thn.(eb)

21 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DARI pinggir ungai Musi diperoleh berita bahwa PT Palembang Rice Estate (PRE), anak perusahaan Pertamina, masih bekerja mengeringkan rawa dan sedang menanti panennya yang kedua. Tapi tempo kerjanya sudah diperlamt-at scjak Pertamina dilanda krisis keuangan tahun 1975. Sesudah hampir 4 tahun, proyek ini baru saja selesai mematangkan tanah seluas 1500 hektar yang tadinya rawa dan belukar. Di antaranya terdapat satu blok (400 ha) yang sudah ditanami padi dan kedelai, sedang tambahan 400 ha lagi diharap bisa ditanami tahun ini. Mengingat lebih kurang 45 juta ha tanah rawa di Indonesia yang masih dimimpikan untuk menjadi sawah, proyek PRE itu belum seberapa. Tapi faktanya ialah Pertamina sudah memulainya. PT Caltex Pacific Indonesia pada tahun 1974 juga merencanakan suatu rice estate atau perkebunan padi di Riau. Ternyata sampai kini pelusahaan minyak Amerika itu masih belum diketahui kapan akan melaksanakan rencananya. Ketika Letjen Ibnu Sutowo masih menjabat Dir-Vt Pertamina, proyek PRE itu merupakan prioritasnya. Bahwa daerah pinggir Sungai Musi dipilihnya, tentu ada banyak pertimbangan. Namun daerah Musi, kata orang, kebetulan mengisi satu sudut lembut di hatinya. Tahun 1981, dengan tempo sekarang ini, PT PRE diharapkan akan lebih meluaskan areal pertaniannya menjadi 5000 ha yang memungkinkan orang bertanam padi dua kali setahun, tanpa kuatir akan musim kering. Ini adalah proyek padat modal dengan rencana invostasi US$ 30 juta. Secara komersill, investasi ini tidak menarik. Dir-Ut Pertamina Piet Harjono, jika ditanya, pasti akan malu menyebut betapa tingginya biaya produksi beras tiap ton di pinggir Musi itu. Jika mau lebih murah, ya impor saja seperti yang dilakukan Bulog untuk memperoleh 2,4 juta ton dalam tahun 1977/78. Namun investasi proyek PRE, menurut Ir Surachmadi pemimpin lapangannya seperti dikutip oleh Anatau, "akan kembali dalam delapan tahun."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus