Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Solo - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memperkirakan ada 66.736 kendaraan melintas di jalur Tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi pada puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 yang diprediksi terjadi pada Senin, 8 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jasamarga juga memetakan sejumlah titik atau lokasi rawan di lajur Tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Teknik dan Operasional PT Jasamarga Solo Ngawi M. Historya Ayanda menyebutkan lokasi rawan di lajur tol Solo-Ngawi itu, yakni kepadatan di Gerbang Tol Colomadu, Gerbang Tol Ngemplak, Gerbang Tol Karanganyar, Rest Area 519 A&B, Rest Area 538 A&B, serta Rest Area 575 A&B.
"Yang jelas, kami sudah sangat siap untuk mengantisipasi mudik Lebaran tahun ini. Kami sudah membuat satu prediksi. Dibandingkan tahun lalu ada kenaikan 5 persen, baik exit maupun entrance," ujar Historya di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 31 Maret 2024.
Dia mengungkapkan ada sejumlah langkah khusus yang telah dipersiapkan di lokasi-lokasi rawan tersebut, yaitu menyediakan 7 unit Mobile Customer Service (MCS), 5 unit Patroli Jalan Raya (PJR), 8 unit kendaraan derek, 3 unit mobil ambulans, 2 unit kendaraan Resque, 2 unit kendaraan Kamtib, dan 160 unit CCTV lajur, 10 unit Variable Message Sign (VMS), serta 2 unit VMS Portable.
"Untuk membantu para peserta mudik yang mengalami saldo kurang, kami juga telah menyediakan Top Up e-Toll disemua Gerbang Tol dan Rest Area. Namun demikian, kami harap para perserta mudik agar mengisi ulang ketersediaan saldo e-Toll sebelum melakukan perjalanan," ucap Historya.
Adapun untuk puncak arus balik Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Historya memprediksi terjadi pada Sabtu, 13 April 2024 dengan jumlah 87.186 kendaraan yang melintasi lajur tol itu.
Selain itu, Historya juga telah memprediksi puncak lalu lintas komuter pada Kamis, 11 April 2024 dengan jumlah lalu lintas exit sebesar 84.190 kendaraan. Sementara lalu lintas entrance sebesar 89.880 kendaraan akan jatuh pada Jumat, 12 April 2024.
Selanjutnya: "Prediksi jumlah lalu lintas kendaraan exit selama periode Hari Raya Idul Fitri....
"Prediksi jumlah lalu lintas kendaraan exit selama periode Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 untuk periode 31 Maret sampai 21 April 2024 atau H-10 sampai H+10 Lebaran sebesar 1.053.221 kendaraan. Rata-rata 47.874 kendaraan per hari, naik sebesar 77 persen dibandingkan dengan kondisi normal, serta naik 5 persen dibandingkan realisasi lalu lintas kendaraan di exit periode Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau 2023," ungkap Historya.
Sementara untuk prediksi jumlah lalu lintas kendaraan entrance selama periode Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 periode 31 Maret sampai 21 April 2024 atau H-10 sampai H+10 Lebaran sebesar 1.048.270 kendaraan. Rata-rata 47.649 kendaraan per hari, naik sebesar 72 persen dibandingkan dengan kondisi normal, serta naik 5 persen dibandingkan realisasi lalu lintas kendaraan di entrance periode Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau 2023.
"Kami juga berpesan agar para pemudik tetap mematuhi batas kecepatan yang sudah ditentukan, karena Korlantas Polri sudah memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) per tanggal 1 April 2022," ungkap Historya.
Dia menjelaskan pada jalan tol ruas Solo Ngawi sudah terdapat 3 unit Speed Camera di lajur arah Jakarta dan arah Surabaya. Dalam hal ini, Jasamarga bekerja sama dan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk pengamanan di dalam jalan tol maupun di luar jalan tol.
"Termasuk pelaksanaan rekayasa lalu lintas, pengalihan arus kendaraan ke gerbang selanjutnya jika terjadi kepadatan di salah satu gerbang tol," jelas dia.
Historya menambahkan kesiapan lain menyambut musim mudik Lebaran tahun ini di antaranya dengan show of force, sosialisasi himbauan keselamatan berkendara, kerja sama rumah sakit, pemadam kebakaran atau damkar, dan alat berat dan pembuatan pos pelayanan kerja sama dengan kepolisian.
"Kami juga memastikan tidak adanya pekerjaan yang mengganggu kelancaran lalu lintas H-10 dan H+10. Memastikan kesiapan kendaraan operasional pemeliharaan guna mengantisipasi kejadian menonjol seperti kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain," kata Historya.
Pilihan Editor: Apa Itu Tiket Kereta Go Show? Ketahui Panduan Cara Belinya