Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan berjanji memperpanjang landasan pacu atau runway di Bandara Sibisa, Sumatera Utara, dari 1.200 meter menjadi 1.900 meter. Rencana itu tercetus setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Kawasan Strategis Nasional atau KSPN Danau Toba.
"Perpanjangan runway (Bandara Sibisa) ditargetkan selesai tahun 2020," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Senin petang, 29 Juli 2019.
Menurut Budi Karya, setelah landasan pacu diperpanjang, bandara ini bakal bisa didarati pesawat dengan ukuran ATR-72. Adapun lokasi bandara dianggap strategis lantaran dekat dengan Parapat, pintu masuk kawasan Danau Toba.
Nantinya, Bandara Sibisa akan menjadi alternatif bandara tujuan selain Bandara Silangit yang saat ini sudah beroperasi. Jika Bandara Sibisa melayani ATR, Bandara Silangit bakal melayani pesawat lebih besar.
Adapun jarak Bandara Silangit dan Sibisa mencapai 200 kilometer. “Dengan jarak itu memang sudah selayaknya ada satu bandara, yaitu Bandara Sibisa," ucap Budi Karya.
Konon, Bandara Sibisa telah dibangun sejak era Orde Baru, yakni pada 1977. Bandara ini dioperasikan pertama kali pada 15 November 2006, ditandai dengan penerbangan maskapai Susi Air dari Medan ke Sibisa.
Bandara sempat vakum pada 2007 hingga 2019. Setelah 12 tahun tidak beroperasi, bandara itu mulai melayani pesawat perintis kembali pada April lalu. Saat ini, Bandara Sibisa menyediakan rute penerbangan menuju Bandara Sitoli dengan pesawat Aviastar. Bandara buka sepekan sekali, yakni pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Jokowi saat ini tengah gencar mendongkrak sektor pariwisata yang masuk dalam 4 proyek super prioritas untuk mendongkrak perolehan devisa. Keempat destinasi 10 Bali Baru yang masuk program super prioritas itu adalah kawasan wisata Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Candi Borobudur.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini