Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain fokus pada penanganan pandemi Covid-19, pemerintah juga bekerja keras menggerakkan ekonomi di tahun ini dengan berbagai kebijakan dan aturan baru. Tak hanya itu, berbagai insentif dan alokasi anggaran dikucurkan agar perekonomian tetap berjalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti apa dinamika ekonomi dan bisnis di tahun ini yang penuh tantangan? Berikut rangkuman angka 'besar dan kecil' selama tahun ini pada edisi kaleidoskop 2020.
1. APBN Defisit
Hingga November 2020, total defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN sebesar Rp 883,7 triliun atau 5,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB. Defisit semakin melebar, karena pada Oktober mencapai Rp 682,1 triliun.
Sebelumnya, pemerintah menaikkan batas aman defisit dari 3 persen menjadi 6,34 persen. Kebijakan ini dilakukan untuk menyesuaikan tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
2. Pendapatan negara turun
Realisasi pendapatan negara Rp 1.423 triliun, pada bulan lalu. Nilai ini turun 15,1 persen dibandingkan pada periode tahun lalu. Padahal target dari amanat APBN Rp 2.233 triliun. Capaian ini berbanding terbalik dengan belanja negara yang mencapai Rp 2.306,7 triliun. Lebih tinggi dari periode sebelumnya, Rp 2.046 triliun.
3. Neraca Perdagangan
BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$2,61 miliar secara bulanan pada November 2020. Secara total, neraca perdagangan surplus US$ 19,66 miliar selama tahun ini. Realisasi ini lebih baik dari defisit US$ 3,11 miliar pada Januari-November 2019.
4. Bunga Acuan
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate(BI7DRR) sebesar 3,75 persen. Angka ini melanjutkan kebijakan suku bunga rendah sejak awal tahun yang dimulai dari 5 persen.
5. Utang Melesat
Utang pemerintah pusat hingga akhir November 2020 mencapai Rp `triliun. Adapun rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38,13 persen.
Pemerintah menyebutkan komposisi utang Pemerintah berada dalam batas risiko yang dapat dikendalikan dan mampu menjaga keseimbangan makro Undang-undang No. 17/2003 mengatur batasan maksimal rasio utang Pemerintah sebesar 60 persen.
6. Devisa Turun
Cadangan devisa Indonesia pada November 2020 turun tipis menjadi US$ 133,6 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2020, US$ 133,7 miliar. Angka devisa ini setara dengan pembiayaan 9,9 bulan impor atau 9,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
7. Anggaran Covid-19
Pemerintah menggelontorkan Rp 695,2 triliun untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Anggaran ini terbagi untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM hingga pembiayaan korporasi.
Petugas bersiap mendistribusikan paket bantuan sosial dari Presiden RI yang didistribusikan melalui Kementerian Sosial di wilayah Rukun Warga (RW) 09, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Juni 2020. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengaudit pelaksanaan anggaran program penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/Nita Dian
Realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional dan penanganan Covid-19 Hingga 14 Desember 2020, penyerapan anggaran ini 69,6 persen atau sebesar Rp 482,6 triliun. Pemerintah juga menganggarkan untuk vaksinasi Rp 54,4 triliun yang akan dimulai pada tahun depan.
8. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi Indonesia mengalami resesi karena minus dua kali berturut-turut, pada kuartal II 5,32 persen dan kuartal III 3,49 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2020, tetap minus, sekitar - 2,9 persen hingga - 0,9 persen pada kuartal IV 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
9. IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mencapai titik terendah di level 3.937,6 pada bulan April, sebulan setelah Jokowi umumkan kasus pertama covid di Indonesia.
Hingga perdagangan akhir di tahun ini, IHSG menanjak namun belum menembus ke level tertinggi 6.325,4 pada pertengahan Januari 2020.
10. Nilai Tukar Rupiah
Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR tercatat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada pada level Rp 14.184 di 28 Desember 2020.
Pada Januari rupiah sempat di kisaran Rp 13.500 sampai Rp 13.700 per dolar AS. Namun terjun pada bulan April, hingga di level Rp 16.741 per dolar AS.
11. Harga Emas
Pada hari Jumat, 7 Agustus 2020 emas batangan mencapai harga tertinggi Rp 1.065.000 per gram. Berbeda jauh jika dibandingkan dengan harga terendah Rp 771 ribu yang terjadi di awal Januari 2020.
Pegawai menunjukkan contoh emas di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020. Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada hari ini, Selasa (2/3) terpantau mengalami kenaikan sebesar Rp4.000 ke level Rp815.000 per gram dibandingkan dengan perubahan terakhir pada 1 Maret 2020. TEMPO/Tony Hartawan
12. Angkatan Kerja Terdampak Covid-19
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat terdapat 29,12 juta orang (14,28 persen) penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Rinciannya pekerja di perkotaan sebanyak 20,28 juta orang, sedangkan di perdesaan sebanyak 8,84 juta orang.
Yang menganggur karena Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 24,03 juta orang.
13. Bisnis Sepeda Meroket
Kemenhub mencatat permintaan penggunaan sepeda meningkat 10 kali akibat dampak pandemi. Pembatasan aktivitas masyarakat membuat bisnis tanaman hias dan ikan cupang juga laris manis.
Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan ditaksir lebih dari 100 persen. Apalagi ikan cupang dan monstera bisa cepat dijual di masa-masa sekarang selagi masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah.
Pegawai mencuci sepeda konsumen di Bike 2 Wash Mayestik, Jakarta Selatan, Minggu, 27 Desember 2020. Jasa cuci sepeda dengan harga Rp60 ribu hingga 70 ribu tergantung jenis sepeda tersebut setiap harinya mampu mencuci sekitar 15-30 sepeda dan menjadi salah satu prospek bisnis ditengah merebaknya penggiat sepeda selama pandemi di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
14. Transaksi Harbolnas
Momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang jatuh pada 12 Desember lalu mencapai Rp 11,6 triliun, masih mencatatkan kenaikan transaksi 28 persen dibanding tahun lalu. Yang berbeda di tahun ini, permintaan di luar Jawa naik hampir dua kali lipat yaitu 97 persen dibandingkan periode sama tahun lalu
Rasio produk lokal mencapai 48 persen. Kategori produk yang paling banyak dicari adalah fesyen sebesar 81 persen, kosmetik sebesar 50 persen, dan teknologi sebesar 36 persen.
HENDARTYO HANGGI | BERBAGAI SUMBER