Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kalimantan Timur kelak akan menjadi provinsi yang menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara baru atau IKN Nusantara. Otorita IKN siap mengembangkan pariwisata dan ekonomi lokal IKN dengan belajar dari pengalaman Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami ingin menciptakan IKN sebagai kota yang disukai dan dicintai Untuk itu tentu harus diberikan layanan yang menyenangkan khususnya di bidang pariwisata,” ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 11 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Alimuddin berharap dari pengalaman pengembangan pariwisata di Bali, khususnya terkait upaya untuk memajukan pariwisatanya yang mampu mempertahankan budaya lokal dapat diadaptasi di IKN.
Pengalaman ini sangat penting untuk dipelajari terutama seiring dengan pembangunan IKN yang semakin masif dan jumlah pendatang di wilayah IKN yang semakin meningkat ke depan.
“Salah satu program yang akan dilakukan tahun ini adalah mengajak seluruh kabupaten/kota untuk datang dan tampilkan kebudayaan mereka, dan budaya Kalimantan akan selalu tampil bergantian di Titik Nol Nusantara samping menunggu rest area selesai dikerjakan, lalu pindah ke sana, sembari bersama dengan UMKM (usaha mikro kecil menengah) memasarkan produknya,” kata Alimuddin.
Otorita IKN diharapkan dapat belajar dari Provinsi Bali terkait strategi pemberdayaan masyarakat lokal, terutama untuk menggerakkan ekonomi lokal, dan membangun kota yang ramah pada anak dan perempuan.
Cara Bali mengembangkan pariwisata
Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Nyoman Candrawati menjelaskan bagaimana Bali melakukan transformasi ekonomi melalui peta jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali era baru yang hijau, tangguh, dan sejahtera.
“Ekonomi Kerthi Bali inilah yang diimplementasikan ke perangkat-perangkat daerah termasuk peta jalan pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Candra.
Dia menambahkan, tentu ada nilai-nilai kearifan lokal hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia, ada manusia dengan alam itu menjadi bagian yang dipedomani di Bali khususnya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
3 dimensi yang jadi pedoman
Untuk mewujudkan Bali Era Baru, terdapat tiga dimensi yang menjadi pedoman. Pertama, bisa menjaga keseimbangan alam, krama, dan kebudayaan Bali.
Kedua, bisa memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi Krama Bali dalam berbagai aspek kehidupan. Ketiga, merupakan manajemen risiko, yakni memiliki kesiapan yang cukup dalam mengantisipasi munculnya permasalahan dan tantangan baru dalam tataran lokal, nasional, dan global yang akan berdampak secara positif maupun negatif terhadap kondisi di masa yang akan datang.
Praktisi pariwisata: Kalimantan berbeda dengan Bali
Di sisi lain, Praktisi pariwisata dari Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari merespons rencana Otorita IKN Nusantara mengembangkan pariwisata dan ekonomi lokal di IKN. Azril mengatakan, pariwisata dan ekonomi lokal di sana sangat potensial. Namun, karakteristik Kalimantan berbeda dengan Bali.
"Bumi di Kalimantan sangat marginal karena banyak tanah gambut. Tapi Tuhan memberikan keseimbangan alam dengan hutan tropis yang flora faunanya bisa hidup di tanah marginal itu," kata Azril kepada Tempo, Senin, 12 Juni 2023.
Pariwisata IKN harus berdampingan dengan alam
Oleh karena itu, menurut Azril, pembangunan pariwisata di IKN harus berdampingan dan bersahabat dengan alam. Konsepnya bisa dengan pariwisata kesehatan atau health tourism yang terdiri atas pariwisata medis (medical tourism), pariwisata rehabilitasi (rehabilitation tourism), pariwisata kebugaran (wellness tourism), dan pariwisata lanjut usia (geronto tourism).
"Manfaatkan hutan tropisnya sebagai green healing dan blue healing," kata Azril.
Kearifan lokal masyarakat Dayak sebagai masyarakat asli juga bisa menjadi daya tarik tersendiri dan tidak bisa disamakan dengan Bali. Artinya, kata dia, IKN memiliki daya tarik khusus bagi pengunjung atau visitors attraction berupa uniqueness, exotic dan authenticity.
"Semua itu tidak ada bandingannya, asal lingkungan dan ekologinya, hutan dan tanah tetap terjaga," kata Azril. "Kalau tidak bijaksana mengelola alam, bencana akan menimpa anak cucu kita."
Kaltim siapkan destinasi dan paket wisata
Sementara itu, Dinas Pariwisata Kalimantan Timur sudah menyiapkan sejumlah destinasi wisata di berbagai wilayahnya, antara lain di Kota Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kabupaten Berau, dan lainnya.
"Sejumlah destinasi wisata itu sudah siap di sejumlah kabupaten/kota baik wisata bahari, wisata pantai, wisata budaya, wisata religius, wisata sungai, dan lainnya," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kaltim Restiawan Baihaqi, Ahad, 11 Juni 2023.
Baihaqi mengatakan pihaknya juga sedang menyiapkan sejumlah paket wisata bersama para agen pariwisata di Kaltim. Paket wisata itu termasuk mengunjungi sejumlah wilayah, baik dari Balikpapan ke Berau, Samarinda ke Berau, Balikpapan ke kawasan IKN, Samarinda ke kawasan IKN dan lainnya.
Paket wisata IKN
Kawasan IKN Nusantara menjadi salah satu daya tarik utama dalam paket wisata yang sedang dirancang, terutama Titik Nol Nusantara. Tempat itu telah menjadi magnet bagi masyarakat sejak pembangunan IKN dimulai.
Paket wisata tersebut dikemas selama empat hari untuk menjelajahi sejumlah destinasi di Kaltim. Hari pertama, wisatawan tiba di Samarinda dimulai pendampingan dari proses bagasi, lanjut perjalanan ke Pampang yang merupakan wisata Budaya Suku Dayak.
Perjalanan dilanjutkan dengan makan siang di restoran yang dilanjutkan perjalanan ke Dermaga Wisata untuk menyusuri Sungai Mahakam di Samarinda. Selanjutnya makan malam di restoran, perjalanan ke hotel untuk check in dan istirahat di hotel.
Pada hari kedua, wisatawan akan berwisata ke Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menuju ke sejumlah destinasi seperti Museum Tenggarong, Pulau Kumala dan wisata jembatan. Selanjutnya, perjalanan kembali ke Samarinda untuk berwisata di Lampion Garden, makan malam dan kembali ke hotel.
Pada hari ketiga akan menjadi perjalanan utama ke Kabupaten Penajam Paser Utara, yakni Kecamatan Sepaku untuk berwisata di IKN, terutama Titik Nol Nusantara. Usai makan siang, perjalanan berlanjut ke Balikpapan, wisata hutan mangrove, makan malam dan menuju hotel di Balikpapan untuk istirahat.
Pada hari terakhir, wisatawan diberi kesempatan untuk berbelanja di sejumlah titik di Balikpapan hingga makan siang. Selanjutnya, peserta tur bisa pulang dengan membawa kenangan dan oleh-oleh perjalanan di Kaltim.
AGUNG SEDAYU | RIRI RAHAYU | NINIS CHAIRUNNISA