Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CELENGAN Marni sedikit demi sedikit mulai terisi. Meski sehari-hari perempuan Dayak 33 tahun itu masih harus bersimbah peluh terpanggang matahari menanam bibit kelapa sawit, tekadnya sudah bulat: kedua anak lelakinya yang kini masih di bangku SD harus bisa mengenyam pendidikan tinggi. ”Suami saya bilang, kalau kuliah sebaiknya di Jawa saja,” kata wanita asal Kecamatan Cempaga, Kotawaringin Timur, Kalimantan Te-ngah, itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo