Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kementan Sebut Status Lahan Jadi Hambatan Utama Peremajaan Sawit

Kementan optimis digitalisasi lewat citra satelit bisa mempercepat peremajaan sawit dengan status lahan dan kepemilikan yang jelas.

15 Mei 2025 | 19.38 WIB

Foto udara lahan perkebunan kelapa sawit yang dalam peremajaan di Desa Berkah, Muaro Jambi, Jambi, 20 November 2024. ANTARA
Perbesar
Foto udara lahan perkebunan kelapa sawit yang dalam peremajaan di Desa Berkah, Muaro Jambi, Jambi, 20 November 2024. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Ardi Praptono, mengungkapkan adanya perlambatan dalam program peremajaan sawit. “Banyak hal yang terkait dengan kementerian lain, jadi kita masih menunggu status lahan,” ujarnya kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ardi menjelaskan, masalah status lahan tersebut membuat pihaknya harus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengatasi kendala ini, Ardi berencana memanfaatkan teknologi digital dalam proses peremajaan sawit. “Nanti kami akan coba menggunakan citra satelit dan membangun sistem informasi,” kata dia.

Ardi optimistis penggunaan teknologi tersebut akan mempercepat proses peremajaan sawit dengan memperjelas status dan kepemilikan lahan. “Ini akan menambah akselerasi karena status kebun akan jelas,” tambahnya.

Sampai saat ini, Kementerian Pertanian telah melakukan peremajaan sawit seluas hampir 400 ribu hektare. Meski terjadi perlambatan, Ardi yakin digitalisasi akan membantu memperjelas status lahan dan kepemilikan.

Menurut Ardi, peremajaan sawit sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan produksi petani, mengingat hampir 42 persen lahan sawit dikuasai oleh masyarakat. Ia memproyeksikan penghasilan minyak kelapa sawit mentah (CPO) bisa mencapai 100 juta ton pada 2040, apabila perluasan lahan sawit terus dilakukan.



Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus