Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kominfo Siapkan Frekuensi Sinyal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kominfo telah menyiapkan frekuensi untuk sinyal kereta cepat.

1 Oktober 2019 | 16.16 WIB

Menteri Kominfo Rudiantara di acara Penandanganan Nota Kesepahaman MoA di Lapangan Anantakupa Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (28/08/2019).
Perbesar
Menteri Kominfo Rudiantara di acara Penandanganan Nota Kesepahaman MoA di Lapangan Anantakupa Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (28/08/2019).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan kementeriannya telah menyiapkan frekuensi untuk persinyalan Kereta Cepat Jakarta - Bandung. "Sebenarnya sudah kami siapkan, hanya saja permasalahannya frekuensinya itu dipakai oleh operator seluler," ujar dia di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Karena itu, Rudiantara berujar telah mengusulkan untuk menggunakan frekuensi yang lain. Hanya saja, pilihan itu akan kembali kepada kebijakan perseroan. Ia memastikan semua alternatif sudah siap dengan masing-masing plus minusnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi nanti tehantung teknologi yang mau dipakai dari Cina sebetulnya, itu kewenangannya KCIC, tugas kami mengalokasikan frekuensinya," tutur Rudiantara.

Saat ini, Chandra memprediksi uji coba Kereta Cepat Jakarta - Bandung bakal molor dari rencana. "Agak terlambat sedikit beberapa bulan, beberapa bulan menjadi semester II 2021," ujar dia.

Ia mengatakan salah satu hambatan yang dialami adalah soal pembebasan lahan. Saat ini, pembebasan lahan sudah hampir selesai dan tersisa sekitar satu persen lagi. Lahan yang berada di Kota Bandung itu kini masih proses konsinyasi di Mahkamah Agung.

Lahan yang masih berproses itu, tutur Chandra, ada tiga bidang seluas satu kilometer persegi. "Itu di pinggir tol, Biz Park milik Ciputra," tutur dia. Lahan tersebut akan difungsikan sebagai tempat mengangkat girder.

Di samping pembebasan lahan untuk jalur kereta cepat, Chandra mengatakan lahan juga dibutuhkan untuk pemindahan Sutet di sepanjang rute kereta cepat itu. "Nah itu memindahkannya butuh waktu, kita carikan dulu lahannya di mana. Itu business to business. cari lahan pengganti, negonya makan waktu," ia menyebut ada sekitar 31 Sutet yang bersilangan dengan ruter kereta.

Adapun saat ini, kemajuan dari proyek tersebut sudah mencapai 35 persen. Chandra optimistis kereta cepat Jakarta - Bandung tetap bisa beroperasi setidaknya pada akhir 2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus