Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Konstruksi Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk, PU Ambil Langkah Ini

Menyusul ambruknya girder proyek tol Pasuruan-Probolinggo, Kementerian PU segera menyusun langkah pengendalian strategis konstruksi tol.

29 Oktober 2017 | 19.33 WIB

Konstruksi bangunan Tol Pasuruan-Probolinggo ambruk. twitter.com
Perbesar
Konstruksi bangunan Tol Pasuruan-Probolinggo ambruk. twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan segera menyusun langkah pengendalian strategis untuk pembangunan konstruksi jalan tol. Salah satunya dipicu oleh ambruknya girder proyek tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur, hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tak hanya itu, kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, menyebutkan sebelumnya juga ada kejadian ambruknya jembatan penyeberangan di jalan tol Bocimi pada 22 September 2017 lalu. "Penyusunan langkah pengendalian strategis diperlukan agar kejadian tidak berulang," ujarnya kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 29 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arie menjelaskan, insiden pertama terjadi saat jembatan tol Bocimi ambruk pada bulan lalu. "Dan hari ini girder proyek tol di Grati, Pasuruan juga jatuh, dan menyebabkan satu orang pekerja meninggal dan dua lainnya, terluka," katanya.

Kejadian ambruknya jembatan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) terletak di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringing, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada akhir September lalu, kata Arie, menyebabkan satu orang pekerja tewas. Sementara pagi hari ini sekitar pukul 09.00 girder proyek tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur, ambruk. Kedua proyek itu masing-masing ditangani oleh PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya Tbk. (Persero).

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti mengatakan pihaknya bersama instansi terkait masih melakukan investigasi. "Penyebabnya sedang diinvestigasi," kata Shastia saat dihubungi Tempo.

Shastia menuturkan timnya juga sedang mengkaji ambruknya konstruksi tol Pasuruan-Probolinggo yang menewaskan satu orang perkerja, dengan ambruknya konstruksi jembatan di Tol Bocimi yang juga menewaskan seorang pekerja. "Sementara sedang kami kaji apakah penyebabnya sama atau tidak," tuturnya. "Yang jelas kami selalu mengkaji dan memperbaharui aspek K3LMP (Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan) di masing-masing proyeknya."

 

 

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus