Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kopi Robusta Indonesia Favorit di Mesir, Jadi Campuran Turkish Coffee

Komoditas kopi robusta Indonesia menjadi favorit di negara Mesir. Ternyata mereka menggunakan metode pembuatan kopi Turki untuk meracik kopi dengan perbandingan kopi robusta Indonesia 80 persen dan kopi lain 20 persen.

22 April 2024 | 14.05 WIB

Petani memanen kopi buah ujung  di perkebunan di Air Hitam Lampung Barat, Ahad, 15 Oktober 2023. Tingginya curah hujan di tahun 2022 berdampak pada menurunnya produksi kopi robusta pada tahun 2023 di Kabupaten Lampung Barat mencapai 20 sampai 50 persen. TEMPO/Amston Probel
Perbesar
Petani memanen kopi buah ujung di perkebunan di Air Hitam Lampung Barat, Ahad, 15 Oktober 2023. Tingginya curah hujan di tahun 2022 berdampak pada menurunnya produksi kopi robusta pada tahun 2023 di Kabupaten Lampung Barat mencapai 20 sampai 50 persen. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komoditas kopi robusta asal Indonesia ternyata menjadi favorit di negara Mesir. Tercatat robusta menjadi jenis kopi yang paling dominan diekspor ke Mesir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Ekspor kopi Indonesia ke Mesir masih didominasi oleh jenis robusta. Warga Arab khususnya warga Mesir dan sekitarnya tidak dapat menikmati kelezatan Turkish Coffee tanpa adanya campuran robusta Indonesia,” kata Hasan Sayed Haggag, pemilik Golden Coffee Bean di Bandar Lampung, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 22 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilik pabrik pengolahan kopi tersebut baru saja meresmikan kafe Brazilian Coffee House atau Bayt El Bon Brazili di kawasan Mohandessen, Giza, pada 16 April 2024, sebuah kawasan yang hanya berjarak lima kilometer dari Kairo, Ibu Kota Mesir. Peresmian itu dihadiri juga Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Duta Besar Ethiopia untuk Mesir Hassan Ibrahim Musa.

Turkish Coffee sendiri menurut Hasan Sayed adalah metode penyeduhan dengan cara kopi direbus. Metode itu sudah dipakai semala berabad-abad di Timur Tengah, Balkan dan sebagian Afrika Utara. Hasil seduhan kopi metode ini dikenal punya rasa yang kuat dengan aroma yang kaya, dengan campuran kopi robusta 80 persen dan arabika 20 persen.

“Kopi diseduh dalam pot khusus yang disebut ibrik dan saat memanas kopi akan mulai berbusa dan mengambang di dalam ibrik,” ujarnya. 

Menurut Hasan Sayed, kopi Robusta Indonesia memberi rasa dan tekstur yang unik dalam Turkish Coffee.

Dubes RI Lutfi Rauf mengatakan tingginya peminat kopi robusta Indonesia di Mesir bisa menjadi motivasi untuk mempromosikan juga biji kopi Arabika. Sebab Arabika Indonesia memiliki potensi sebagai kopi single origin dengan nilai jual yang tinggi di pasar ekspor.

“Kami berharap kolaborasi dan kerjasama kemitraan dalam perdagangan kopi Indonesia dengan Mesir tetap dijaga dan terus dikembangkani,” ujarnya. 

Atase Perdagangan KBRI Kairo, M Syahdan Bhakti mengatakan potensi ekspor kopi tinggi di Mesir, meskipun harga kopi ekspor semakin mahal. Tim promosi Ekonomi dan Perdagangan KBRI Kairo menurut Syahdan akan terus mengenalkan kopi asal Sumatra, Jawa dan varietas kopi lain Bali, Kintamani, Sulawesi, Toraja dan Flores di pasar Mesir.

Sebab menurut Syahdan, masing-masing kopi ini banyak dicari oleh para pecinta kopi Mesir karena rasa dan aromanya yang unik. Pecinta kopi Mesir ada juga yang suka menambahkan rempah-rempah seperti kapulaga dan biji pala di setiap suguhan kopi khas Mesir. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus