Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Mencapai 10,37 Juta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 10,37 juta.

4 November 2024 | 07.56 WIB

Warga asing dan wisatawan memadati gelaran Pencak Wisata Budaya di Titik Nol Kilometer Yogyakarta Sabtu petang, 26 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Warga asing dan wisatawan memadati gelaran Pencak Wisata Budaya di Titik Nol Kilometer Yogyakarta Sabtu petang, 26 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia per September 2024 sebanyak 19,53 persen dari capaian tahun lalu (yoy) dengan total 1,28 juta kunjungan. Jika diakumulasi, jumlah wisman sejak Januari-September tahun ini tercatat sebanyak 10,37 juta, naik 20,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun, di sisi lain, jumlah kunjungan per bulannya atau month to month tercatat menurun sebanyak 4,53 persen dibandingkan kunjungan di bulan Agustus 2024 yang mencapai 1,34 juta kunjungan. Merujuk catatan BPS yang diterbitkan Jumat, 1 November 2024 itu, peningkatan jumlah kunjungan wisman terjadi sejak April 2024, baru kemudian mengalami penurunan di September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, diketahui bahwa pemerintah menargetkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 14,3 juta hingga akhir 2024. Melihat capaian per September 2024, artinya pemerintah masih perlu mengejar total 4 juta kunjungan untuk menyentuh angka yang ditargetkan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Budijanto Ardiansjah menilai untuk memenuhi kekurangan 4 juta kunjungan dalam waktu kurang dari dua bulan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Dia menekankan bahwa target ini perlu diusahakan bersama, bukan oleh Kementerian Pariwisata saja sebagai lembaga pemerintahan yang terkait.

Bahkan, menurutnya, untuk mencapai persentase 80 persen dari target atau sekitar 11,44 juta total kunjungan wisman di akhir tahun saja sudah merupakan pencapaian yang bagus. “Kelihatannya agak berat mencapainya, tapi mudah-mudahan bisa sampai 80 persen saja sudah bagus,” kata pria yang juga akrab disapa Budi tersebut kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Sabtu, 2 November 2024.

“Caranya, perbanyak event-event internasional, terutama MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) atau festival berskala besar di akhir tahun ini,” tutur Budi. Ia juga menyebut pentingnya penguatan kebijakan yang bisa membuat wisatawan masuk ke Indonesia, terutama negara-negara tetangga.

Selain itu, ia juga menyatakan diperlukan adanya revisi kembali atas kebijakan Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS). “Terutama bagi negara-negara asal wisman yang selama ini memberikan kontribusi besar,” ujarnya.

Dari catatan BPS, Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada September 2024 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia dengan jumlah 18,33 persen, Australia sebanyak 12,45 persen, dan Tiongkok sebesar 8,93 persen.

Optimalisasi agenda-agenda seremonial menjelang natal dan tahun baru, menurut pandangan Budi, juga perlu digerakkan. “Iya, memang harus semaksimal mungkin karena sisa waktu ke akhir tahun yang harus dikejar,” ucapnya.

Sebagai catatan tambahan, berdasarkan jenis pintu masuk, jumlah kunjungan wisman pada September 2024 yang melalui pintu masuk utama sebanyak 1,12 juta kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 157,97 ribu kunjungan. Adapun, jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 84,00 persen, sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 13,38 persen dan 2,62 persen.

Hanin Marwah

Lulusan program studi Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bergabung dengan Tempo sejak awal 2024. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus