Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memperkirakan nilai tukar rupiah dapat kembali menguat seiring masih bertahannya dolar AS pada level sebelumnya. "Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support 13.585 dan resisten 13.530," kata Reza Priyambada, Jumat, 3 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reza menilai pergerakan rupiah yang mampu berbalik naik diharapkan dapat bertahan dan menjadi momentum bagi rupiah untuk dapat kembali bergerak positif. Namun demikian, menurut Reza kenaikan yang baru terjadi tersebut masih harus kembali diuji ketahanannya. "Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah," kata Reza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs resmi Bank Indonesia tercatat kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada pada Rp 13.562 pada Kamis, 2 November 2017. Reza melihat pergerakan rupiah mampu menyesuaikan di mana pelemahan yang terjadi sebelumnya dapat tertahan. "Bahkan pergerakan rupiah mampu berbalik menguat," kata Reza.
Menurut Reza, keputusan Federal Reserve(The Fed) atau Bank Central Amerika Serikat untuk mempertahankan kebijakan moneternya di mana tingkat suku bunga masih dipertahankan di level yang sama namun, belum banyak berimbas pada pergerakan dolar AS. Bahkan kata Reza adanya pemberitaan terpilihnya Powell sebagai kandidat pengganti Yellen sebagai Gubernur The Fed juga tidak banyak berimbas pada pergerakan dolar AS.