Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Laba BSI Tumbuh 15,05 Persen, Ditopang Pembiayaan Sebesar Rp 251,6 Triliun

Total dana pihak ketiga BSI tercatat Rp 293,25 triliun atau naik sekitar 9,41 persen.

23 Mei 2024 | 10.45 WIB

Pengguna mencoba aplikasi Mandiri Online Securities Trading (MOST) Syariah saat Grand Launching Pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Pertama di  Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 Januari 2024. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI berkolaborasi dengan PT Mandiri Sekuritas meluncurkan Layanan Investasi #SerbaSyariah. Nasabah pun kini bisa membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) secara daring melalui Mandiri Online Securities Trading (MOST) Syariah. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pengguna mencoba aplikasi Mandiri Online Securities Trading (MOST) Syariah saat Grand Launching Pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Pertama di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 Januari 2024. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI berkolaborasi dengan PT Mandiri Sekuritas meluncurkan Layanan Investasi #SerbaSyariah. Nasabah pun kini bisa membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) secara daring melalui Mandiri Online Securities Trading (MOST) Syariah. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI melaporkan pertumbuhan laba sampai April 2024 sebesar 15,05 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Berdasarkan laporan keuangan unaudited atau yang dibuat oleh perseroan, laba BSI tumbuh menjadi Rp 2,24 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya pembiayaan yang disalurkan BSI. "Didorong oleh pembiayaan yang tumbuh secara double digit sebesar 18 persen yoy menjadi Rp 251,6 triliun dan kualitas yang terjaga dengan NPF (non-performing financing) net di 0,57 persen," kata Group Head Investor Relations BSI, Rizky Budinanda dalam keterangan resmi pada Rabu, 22 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain dari sisi pembiayaan, nilai fee based income juga dilaporkan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhannya tercatat hingga 30 persen yoy, terutama didorong oleh transaksi melalui e-channel maupun treasury.

Adapun total dana pihak ketiga BSI tercatat Rp 293,25 triliun atau naik sekitar 9,41 persen. Kemudian, dana Current Account Saving Account (CASA) juga meningkat menjadi 61,21 persen yang ditopang oleh naiknya tabungan wadiah. "Sehingga, turut menjaga cost of fund (CoF) relatively flat secara bulanan."

Di sisi aspek beban operasional, BSI melaporkan penurunan 0,63 persen yoy dan cost to income ratio membaik ke level 47,51 dibanding posisi Maret 2024.

Rizky menyebut BSI terus melanjutkan kinerja yang solid sampai dengan empat bulan pertama tahun 2024 ini. Kuatnya performance perusahaan, kata dia berdampak pada kepercayaan asing yang meningkat. Hal ini terindikasi dari komposisi kepemilikan saham BSI oleh investor asing.

"Terlihat dari kenaikan harga saham dan market cap yang sempat menembus Rp 131 triliun dan menempatkan BSI masuk dalam jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar pada bulan April 2024," tutur Rizky.

Menurut dia, kegiatan marketing yang dilakukan BSI kepada investor domestik dan asing terus meningkatkan kepercayaan publik. Walhasil, jumlah investor institusi asing di komposisi kepemilikan saham BSI naik menjadi 53 persen per posisi April 2024. Pada periode yang sama tahun lalu, komposisinya sebesar 44,3 persen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus