Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Larangan Dini Ekspor Gas

Pelaku usaha dan ekonom menilai rencana pemerintah melarang ekspor gas perlu ditinjau ulang. Diperkirakan menekan sektor hulu.

12 Juli 2023 | 00.00 WIB

Kapal pengangkut Liquefied Natural Gas (LNG) di Sulawesi Tengah. TEMPO/Subekti
Perbesar
Kapal pengangkut Liquefied Natural Gas (LNG) di Sulawesi Tengah. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Pelaku industri migas meminta pemerintah menunda larangan ekspor gas.

  • Rencana Luhut lebih cepat ketimbang Rencana Umum Energi Nasional.

  • Tidak otomatis dapat menurunkan harga gas domestik.

JAKARTA — Pemerintah diminta tidak terburu-buru menyetop ekspor gas alam cair atau LNG. Musababnya, kebijakan itu dikhawatirkan mengganggu iklim investasi hulu migas. "Melarang ekspor LNG itu kontraproduktif. Pasar domestik kita belum matang," ujar Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), Moshe Rizal, kepada Tempo, kemarin, 11 Juli 2023.

Rizal mengatakan, secara umum Indonesia memiliki skema pasar gas yang berbeda dari negara produsen gas lainnya, misalnya Amerika Serikat. Ia menuturkan, harga gas di Tanah Air digerakkan oleh harga keekonomian di lapangan, bukan harga pasar dunia. Musababnya, biaya produksi gas tinggi.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus