Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Mitra Adiperkasa (MAP) Tbk Fetty Kwartati membenarkan tutupnya lima gerai Lotus Department Store di beberapa daerah berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Namun Fetty tak menjawab detail berapa jumlah karyawan yang akan diberhentikan terkait dengan penutupan gerai-gerai Lotus Department Store tersebut. "Maaf, tidak bisa di-disclose (sebutkan secara detail) angka tersebut," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 Oktober 2017.
Baca: Lotus Tutup Gerai, Karyawan Pasrah Bakal Di-PHK
Sebelumnya kekhawatiran terjadinya PHK sudah disampaikan salah satu karyawan di gerai Lotus Department Store. "Kalau karyawan di Lotus sendiri, pasti akan di-PHK," kata pegawai yang tak mau disebutkan namanya itu kepada Tempo, Selasa petang, 24 Oktober 2017. "Mau dialihkan ke mana? Semua toko kan ditutup."
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicolas Mandey menduga kondisi industri retail saat ini, yang tengah dalam tahap pemulihan, turut memukul sejumlah perusahaan. Hal tersebut pula yang terjadi pada Lotus Department Store, yang akhirnya berencana menutup gerainya.
Baca: Lotus Department Store Dikabarkan Tutup, Toko Diserbu Pembeli
Roy menjelaskan, industri retail pada semester satu tahun ini tumbuh tak sampai 4 persen atau hanya sekitar 3,75 persen. Merespons hal itu, para pengusaha retail hingga kini terus berjuang menggenjot performanya, misalnya dengan meninjau ulang lokasi penjualan. "Lokasi ini hal utama yang diperhatikan saat pertama kali membuka lokasi retail,” ucapnya.
Sebelum Lotus Department Store, tercatat sejumlah retail mengurangi beberapa gerainya hingga menutup bisnisnya pada tahun ini. Sejumlah nama retail yang menutup gerainya adalah 7 Eleven, Matahari, Hypermart, dan Ramayana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini