Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Luhut Pandjaitan Ingin RI Punya Nuklir Agar Tak Dikucilkan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan berharap Indonesia memiliki senjata nuklir sebagai bentuk pertahanan negara.

4 Februari 2020 | 13.42 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 6 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan berharap Indonesia memiliki senjata nuklir sebagai bentuk pertahanan negara. Keinginan ini berangkat dari pengalamannya saat menghadiri pertemuan dengan negara-negara lain dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu.

Luhut bercerita, kala itu ia bertemu dengan jenderal-jenderal dari negara lain. Salah satu jenderal dari negara yang tak ia sebutkan namanya berbicara dengan beberapa jenderal dari negara yang memiliki senjata nuklir, seperti Cina dan Korea Utara.

Menurut Luhut, dalam perbincangan itu, Indonesia tidak diacuhkan. "Sedangkan kita (Indonesia) tidak dianggap," ujar Luhut di kantor Kementerian Pertanian, Selasa, 4 Februari 2020.

Kala itu, Luhut ingin mendekati seorang jenderal. Ia berniat menjelaskan bahwa Indonesia memiliki seluruh potensi, termasuk nuklir.

"Saya ingin bilang, you know what, negara kami punya semua. Saya juga sebagai jenderal sudah terpikir itu, pengin juga punya nuclear power (daya nuklir)," ucapnya.

Keinginan Luhut pernah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Luhut menyatakan, seandainya Indonesia punya nuklir, negara lain akan segan. Namun, Jokowi masih menimbang-nimbang.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus