Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Luhut Sebut BYD Groundbreaking Pabrik di RI pada Juli 2024: Indonesia jadi Hub Produksi Mobil Listrik di Asia Tenggara

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan produsen electric vehicle (EV) atau mobil listrik BYD akan berinvestasi di Indonesia.

20 Maret 2024 | 13.33 WIB

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan produsen electric vehicle (EV) atau mobil listrik BYD akan berinvestasi di Indonesia. Bahkan, perusahaan asal Cina itu bakal memulai pembangunan pabriknya di Tanah Air pada pertengahan tahun ini.

"BYD akan masuk. Itu groundbreaking Juli juga," kata Luhut melalui keterangan video yang ia unggah di Instagram resni @luhut.pandjaitan pada Selasa, 19 Maret 2024. Kepastian investasi BYD adalah oleh-oleh dari Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto dalam agenda kunjungan kerjanya di Cina.

Luhut bercerita, sebelum kembali ke Tanah Air, Seto mengunjungi Shenzhen untuk bertemu manajemen BYD dan memfinalisasi rencana pembangunan pabrik mereka. Dalam pertemuan itu dissebutkan bahwa BYD antusias berinvestasi di Indonesia. Bahkan, BYD menargetkan pabriknya bisa berproduksi secara komersial di Indonesia pada awal 2026.

Oleh  karena itu, ia mengatakan ekosistem EV di Indonesia segera dibangun. Luhut pun menginstruksikan agar semua kementerian dan lembaga memasang stasiun pengisian listrik (charger station). "Dari sini sampai ke Timur. Sehingga dengan demikian, nanti lebaran kita pastikan orang naik mobil atau motor (listrik) ke Surabaya, ada charger station di dalam perjalanan," ujar Luhut.

Dengan cara tersebut, Luhut berharap bisa mendorong lebih banyak rakyat menggunakan mobil ataupun motor listrik. "Tentu, kita sudah kasih insentif kan di mana-mana," ujarnya.

Sebelumnya, Luhut pernah mengatakan kehadiran pabrik BYD di Indonesia akan relevan dengan upaya mengurangi polusi udara dan mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih awal. 

Luhut juga berharap kehadiran BYD di Indonesia akan memperkuat ekosistem dan pengembangan EV di dalam negeri. "Termasuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi mobil listrik di Asia Tenggara," kata Luhut di Jakarta pada Kamis, 18 Januari 2024, dikutip dari Antara.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pun mendorong agar BYD bisa terus meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam produksinya. Harapannya agar bia meningkatkan daya saing industri di Indonesia. Hal ini sejalan dengan kontribusi industri kendaraan yang mencapai 1,5 persen terhadap perekonomian dan menyerap lebih dari satu juta tenaga kerja.

Sementara itu, Presider Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao menyebut Indonesia sebagai pasar yang strategis. "Bagi BYD, visi pengembangan EV di Indonesia sejalan dengan visi kami sehingga menciptakan kepercayaan tinggi bagi kami untuk meluncurkan produk di negara ini," katanya.


RIRI RAHAYU | ANTARA

Pilihan Editor: Luhut Bilang Rumah Dinas Menteri di IKN Kecil, Menteri PUPR Basuki Sebut Soal Compact City, Ini Artinya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus