Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mahfud MD Sebut Proyek Food Estate Gagal: Lahan Besar, Tak Ada Petani

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menanggapi proyek food estate yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

19 Desember 2023 | 08.26 WIB

Lahan lumbung pangan (food estate) di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang terbengkalai menjadi semak belukar, Kamis, 26 Januari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Perbesar
Lahan lumbung pangan (food estate) di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang terbengkalai menjadi semak belukar, Kamis, 26 Januari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden atau Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menanggapi proyek food estate yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Menurut Mahfud, program itu gagal. Hal itu disampaikan dalam acara bedah visi misi di Universitas Andalas, Padang pada Senin, 18 Desember 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Food Estate yang sekarang banyak digembar-gemborkan, saya kira semua orang punya pesan itu gagal. Dan saya kira iya (gagal), " kata Mahfud dalam dalam acara bedah visi misi di Universitas Andalas, yang disiarkan secara daring di youTube UNAND Official pada Senin, 18 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahfud menyebut, program food estate layak disebut gagal karena tidak ada petani yang menggarap lahan tersebut. "Kenapa? karena kita menyediakan lahan yang besar, tidak dipikirkan bahwa lahan yang besar dengan modal yang besar itu harus ada petani. Sementara, lahan yang disediakan itu tidak ada orangnya, siapa yang mau bertani di situ?" ujar Mahfud. 

Meski demikian, kata Mahfud, secara ide program food estate tetap bisa dilanjutkan. Ia juga menyebut, bahan pangan di Indonesia semestinya tidak hanya bergantung kepada beras. Namun, banyak komoditas pangan lain yang dapat dikembangkan. 

"Idenya bisa dilanjutkan dan pangan bukan hanya beras pada akhirnya. Harus kembali ke makanan tradisional Indonesia ada jagung, gandum, sagu, sorgum dan sebagainya. Itu nanti kita kembangkan karena itu makanan tradisional kita," katanya. 

Sebagai informasi, food estate atau lumbung pangan merupakan salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan nasional pada lahan seluas 165.000 ha. Pada tahun 2020, dikerjakan seluas 30.000 ha sebagai model percontohan penerapan teknologi pertanian 4.0.

YOHANES MAHARSO | ANDRY TRIYANTO

Berita mengalami perbaikan pada Rabu, 20 Desember 2023. Semula tertulis Universitas Ahmad Dahlan, kami perbaiki menjadi Universitas Andalas. Mohon maaf atas kesalahan tersebut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus