Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Empat tahun terakhir menjadi masa sibuk buat mantan model dan pesinetron Robby Shine. Sudah 40 pusat kebugaran berbendera Duo Shine Fitness miliknya tersebar di wilayah Jabodetabek dan masih belum cukup sebab dia menargetkan membuka 1-3 cabang baru setiap bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bisa dibilang Robby kini total banting setir. Sebelumnya, dia berprofesi sebagai model dan aktor. Duo Shine, katanya, lahir dari kegelisahannya terhadap dunia hiburan yang penuh ketidakpastian. Merasa perlu memiliki sumber pendapatan lain dan kebetulan rajin fitness, dia pun memberanikan diri pindah haluan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebetulnya, Duo Shine dirintis 2007. Saat itu benderanya Robby Shine Fitness. Karena sibuk berkarier, bisnis ini pun tak terurus. Baru pada 2015, Robby membenahinya dan mengganti namanya menjadi Duo Shine. “Duo” dari kata “dua” karena Robby menggandeng adiknya.
“Modal didapat dari menabung hasil syuting, dan modelling, juga pinjaman bank,” kata pria kelahiran Lubuk Pakam tahun 1983 ini.
Konsep Duo Shine adalah menggarap pasar menengah-bawah. Itu terlihat dari tarif keanggotaannya yang murah meriah, Rp 175 ribu per bulan. Dengan harga semurah itu, anggota sudah bisa mengikuti semua paket kelas, seperti senam, Shine Dance, dan lain-lain.
“Murah tapi tidak murahan. Bisa mendapatkan kualitas peralatan yang sama dengan yang dipakai di mega-gym. Peralatan kami semuanya impor,” kata Robby seraya menjelaskan, jumlah anggota telah mencapai 50 ribu orang.
Sebagai orang yang pernah berkecimpung di industri hiburan, Robby memanfaatkan jejaring di kalangan selebritas untuk membantu promosi. Mereka diajaknya latihan di pusat kebugaran cabang mana pun, gratis.
Berangkat dari nol, lambat laun Robby berani mengembangkan waralaba untuk ekspansi Duo Shine. Dari 40 cabang, enam di antaranya waralaba. Mereka yang berminat cukup membayar Rp 400 juta.
Dengan pembukaan 1-3 cabang baru sebulan, Robby berharap akan memiliki 1.000 cabang di Jabodetabek. Bahkan, dia menargetkan dalam jangka panjang, di setiap 5-6 Alfamart di suatu wilayah, akan ada satu Duo Shine. Demi memuluskan ambisinya, dia telah membeli 20 properti.
Total mengurusi bisnis menuntut Robby serius mengawasi Duo Shine. Satu hal yang diurusnya langsung adalah peralatan. Agar dapat harga terbaik, dia selalu bernegosiasi dengan para penjual.
“Masalah pebisnis selalu di permodalan. Salah satu cara mengatasinya adalah bargain. Dulu, saya bayar, barang masuk. Sekarang, barang bisa masuk dulu, baru saya bayar,” ungkap pria yang pernah membintangi iklan rokok sampai minuman ringan itu.
Melihat bisnis ini tidak terlalu besar entry barrier-nya, Robby sadar potensi munculnya kompetitor yang setara, bermain di segmen menengah-bawah. Namun, dia tak gentar.
“Saya sangat senang apabila ada gym baru, industrinya bisa berkembang,” katanya menegaskan.
Robby punya konsep berbeda dengan pendiri pusat kebugaran zaman dulu, bahwa badan bagus adalah yang besar. Dia tidak begitu.
“Saya hanya ingin orang jadi sehat, keren, cantik, dan gaya,” kata lulusan L-Men of the Year 2004 itu penuh arti.