Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mendag Zulhas Blak-blakan Keterlambatan Bulog Impor Kedelai: Enggak Nongol-nongol

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan blak-blakan soal keterlambatan impor kedelai yang dilakukan oleh Perum Bulog.

15 Januari 2023 | 18.45 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Tengah, mengenakan songkok hitam) membeli beberapa sembako di sebuah kios di Pasar Stasiun Ponorogo, Kota Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Minggu (25/12/2022). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/uyu)
Perbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Tengah, mengenakan songkok hitam) membeli beberapa sembako di sebuah kios di Pasar Stasiun Ponorogo, Kota Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Minggu (25/12/2022). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/uyu)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas blak-blakan soal keterlambatan impor kedelai yang dilakukan oleh Perum Bulog. Ia mengatakan hal itu berimbas pada kenaikan harga di dalam negeri sehingga menjadi keluhan para perajin. Terlebih komoditas kedelai di Tanah Air masih bergantung pada impor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia menjelaskan harga kedelai sempat berada di angka Rp 11.000 per kilogram lalu naik sampai Rp 15.000 per kilogram. Karena itu, pada November diadakan rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Hasilnya, diputuskan Bulog ditugaskan mengimpor sebanyak 350 ribu ton pada November 2022 dan akan datang pada Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari November, Desember enggak nongol-nongol. Saya protes keras. Katanya datang Januari, tapi ini sudah tanggal berapa, saya kira ini gak jadi barangkali," ucap Zulhas saat ditemui di Cilegon pada Ahad, 15 Januari 2023. 

Padahal, Zulhas sudah berjanji pada Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) bahwa kedelai akan segera datang di akhir 2022 agar kenaikan harga dapat diredam. Namun menurutnya, Bulog tak bisa memenuhi penugasan impor kedelai itu. 

Alhasil, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimpor kedelai sebanyak 56 ribu ton melalui importir swasta, PT FKS Multi Agro.

Selanjutnya: kedelai impor berasal dari New Orleans ...

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan kedelai impor itu berasal dari New Orleans, Amerika Serikat dengan harga Rp 12.000 per kilogram. 

Pemerintah akan menyalurkan ke perajin tahu dan tempe dengan harga Rp 11.000 per kilogramnya. Selisih harganya, Rp 1.000 per kilogram, akan disubsidi oleh pemerintah. "Sambil menunggu Bulog siap mengimpor kita minta sama swasta untuk masukin barang cepet deh," tutur Arief. 

Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto tak menampik pihaknya menghadapi kendala dalam melakukan impor kedelai. Ia mengatakan Bulog sebetulnya sudah berencana mengimpor dari Afrika Selatan namun terkendala soal perizinan dan karantina. 

"Kita sekarang sedang menjajaki dengan Canada dan Amerika. Dari Afrika juga kita sudah berkontrak, tapi kan perlu waktu 1,5 bulan sampai," kata dia. Ia memperkirakan kedelai impor tersebut akan datang pada pertengahan Maret mendatang dengan harga yang sama yaitu Rp 12.000 per kilogram. 

RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus