Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menteri Basuki Ungkap Dampak Ekonomi Tol Probowangi, Pansela dan Tol Gilimanuk-Mengwi

Dengan akan dirampungkannya pembangunan tol Probowangi, Basuki meyakini bahwa Banyuwangi akan mendapat dampak positif.

14 Juli 2024 | 08.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banyuwangi - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap dampak kemajuan yang bakal terwujud seiring dengan hadirnya dua infrastruktur penting, yaitu jalan tol Probolinggo-Banyuwangi atau tol Probowangi dan Jalur Lintas Selatan (JLS) atau Pansela yang menghubungkan Banyuwangi-Jember serta kawasan pantai selatan dari Pacitan sampai Banyuwangi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"(Untuk tol) Targetnya InsyaAllah 2025 mestinya sampai Banyuwangi," kata Basuki dalam keterangan tertulis yang dikutip TEMPO, Ahad, 14 Juli 2024. Adapun ia mengunjungi Banyuwangi pada Sabtu, 13 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembangunan tol Probowangi terdiri atas dua tahap. Tahap pertama sepanjang 49,68 kilometer (km) memiliki seksi 1-3, yaitu seksi Gending-Kraksaan, Kraksaan-Paiton, dan Paiton Besuki. Pembangunan seksi Paiton-Besuki saat ini masih berlangsung dan ditarget rampung akhir 2024.

Sementara tahap dua memiliki panjang 126,72 km yang terdiri atas seksi lanjutan 4-7. Yakni seksi Besuki-Situbondo, seksi Situbondo-Asembagus, Asembagus-Bajulmati, dan terakhir Bajulmati-Ketapang yang berada di kawasan Banyuwangi. Jalur tol tersebut juga memiliki pemandangan indah Selat Bali.

Dengan akan dirampungkannya pembangunan tol Probowangi, Basuki meyakini bahwa Banyuwangi akan mendapat dampak positif. "Banyuwangi ke depan pasti lompatannya jauh lebih baik. Apalagi kalau tol Probowangi selesai," kata dia.

Lebih-lebih, kata Basuki, apabila pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi yang menghubungkan Jembrana hingga Badung di Pulau Bali juga rampung, yang akan sangat memperkuat relasi akses Banyuwangi dan Pulau Bali. Jika demikian, bukan tidak mungkin para wisatawan dari berbagai daerah di Jawa yang hendak pergi ke Bali akan memilih jalur darat ketimbang udara. "Dan pasti Banyuwangi akan dapat dampak positifnya," tutur dia.

Selain Tol Probowangi, kemajuan Banyuwangi juga akan ditunjang dengan pembangunan lanjutan jalur lintas selatan (JLS) atau yang juga disebut sebagai jalur pantai selatan (Pansela).

Jalur Pansela yang menyambungkan Jember dan Banyuwangi rencananya juga segera dibangun melalui dukungan Islamic Development Bank yang dikoordinasikan pemerintah pusat.

Jalur Pansela Jember-Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi mencapai total sekitar 99,18 kilometer (km). Dari jumlah tersebut, sisa jalur yang belum terbangun sepanjang 14,1 km. Pemkab Banyuwangi juga telah menggelar rapat bersama kementerian terkait untuk membahas rencana pembangunan tersebut, terutama untuk penyiapan lahan.

Rencananya, ada beberapa paket pembangunan jalur Pansela untuk sisa yang belum terbangun. Pertama, paket pembangunan ruas Kedunglembu-Malangsari 5,1 km. Kedua, ruas jalan Malangsari-Perbatasan Kabupaten Jember sepanjang 7,7 km. Ketiga, ruas jalan Senenrejo-Perbatasan Kabupaten Banyuwangi sepanjang 1,3 km.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan dukungan infrastruktur tersebut bakal menjadikan akses ke Banyuwangi semakin lengkap, mulai dari jalur kereta api, bandara, hingga jalan yang diperkuat dengan tol dan JLS.

“Kemudahan mobilitas barang dan orang dari dan ke Banyuwangi akan menggerakkan perekonomian lokal. Bismillah, semoga semua dilancarkan dan membawa berkah,” ujar Ipuk. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus