Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menteri PU Jawab Sindiran Sandiaga soal Jembatan Indiana Jones

Menteri Basuki Hadimuljono menanggapi sindiran calon presiden Sandiaga Uno soal jembatan kayu seperti di film Indiana Jones.

27 Desember 2018 | 11.48 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan duka citanya atas tragedi dugaan pembunuhan terhadap para pekerja PT Istaka Karya (Persero) di Kabupaten Nduga, Papua. TEMPO/ Surti Risanti
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan duka citanya atas tragedi dugaan pembunuhan terhadap para pekerja PT Istaka Karya (Persero) di Kabupaten Nduga, Papua. TEMPO/ Surti Risanti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menanggapi sindiran calon presiden nomor 2 Sandiaga Uno soal jembatan kayu yang disebutnya seperti jembatan di film Indiana Jones.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Basuki menjelaskan, pembangunan jembatan gantung untuk penyeberangan tidak bisa dilakukan sekaligus karena jumlahnya yang sangat banyak. Hal itu menanggapi sindiran yang juga disampaikan melalui video berdurasi 49 detik di akun Twitter @sandiuno kemarin.

"Saya bilang, jembatan-jembatan gantung kan untuk menghilangkan 'Indiana Jones' itu," kata Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Desember 2018. Indiana Jones adalah tokoh karakter dalam film fiksi Amerika Serikat yang terkenal dengan aksinya di antaranya saat melewati jembatan dengan kondisi ekstrem.

Basuki tak menampik fakta bahwa masih ada jembatan penyeberangan di Indonesia yang kondisinya membahayakan dan belum layak. Masalahnya, semua orang tahu kalau Indonesia negara yang luas sehingga pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap.

"Untuk jembatan gantung saja, itu berapa jumlahnya? di Banten saja itu ada ribuan, apalagi jembatan di sawah gini," ujar Basuki merujuk ke jembatan yang disindir Sandiaga itu.

Sindiran Sandiaga ini disampaikan lewat cuitan di akun twitternya @sandiuno pada pukul 18.18 WIB, Rabu, 26 Desember 2018. Sandiaga menulis, "Berasa di film Indiana Jones. Pembangunan infrastruktur dengan biaya besar bahkan harus utang luar negeri ternyata belum terasa dampaknya di pedesaan. Saya & Pak @prabowo akan pastikan kedepannya pembangunan infrastruktur terasa langsung dampaknya utk perekonomian masyarakat desa."

Dalam cuitan ini, Sandi juga mengunggah sebuah video ketika ia menyeberang sebuah jembatan kayu di atas sungai menggunakan mobil berwarna putih. Video yang diunggah sekitar 16 jam yang lalu ini berkembang viral. Hingga kini, video tersebut sudah menuai sebanyak 1.700 komentar dan disukai oleh 8.742 orang. Video itu juga sudah di-retweet sebanyak 3.340 kali.

Salah satu netizen menyebutkan wajar jembatan tersebut dibuat dari kayu karena masih dalam proses pembangunan. "Pak itu jembatannya masih dibangun, buktinya jembatannya msih baru trs ujung jembatan udah ada jalan muluuss pulaakk," ujar @dyahpermata981.

Ada juga @mrandreaswibowo yang menyatakan dana desa tidak melulu untuk membangun infrastruktur, tapi juga bisa untuk program pemberdayaan masyarakat. "Ada dana desa yg bisa untuk infrastruktur, tapi jika jembatan tersebut cukup secara fungsional, maka dana desa bisa digunakan untuk hal lain seperti pemberdayaan masyarakat," kata Andreas seperti dikutip dari akun Twitter-nya.

Lebih jauh Basuki mengaku sempat membaca langsung cuitan dan menonton video Sandiaga ini, namun tidak mempermasalahkannya. "Ya gak apa-apa. Tapi kalau ini sebenarnya belum apa-apa. Ada anak sekolah gelantungan di jembatan, itu yang lebih bahaya. Tapi kalau ini masih bisa dilewati mobil," ujar Basuki.

Masalah lain, menurut Basuki, juga muncul karena Kementerian PUPR tidak bisa ikut membangun semua jembatan penyeberangan jika skalanya hanya antar desa. Tugas itu, kata dia, menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Daerah setempat. Walau begitu, Pemerintah Pusat tetap melakukan kebijakan diskresi untuk jembatan gantung yang melintas di sungai yang besar. "Kalau itu sudah perintah presiden, dibangun menggunakan dana APBN," kata Basuki.

Dari data Kementerian PUPR, ada sebanyak 135 jembatan gantung di 20 provinsi yang akan dibangun pada tahun 2018. Basuki memastikan bahwa pembangunan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2019. Walau begitu, Basuki sempat berseloroh, "Orang kalau offroader, malah (jembatan) ini yang dicari."

Simak berita lainnya terkait Sandiaga hanya di Tempo.co.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus