Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Minat Pekerja Indonesia ke Luar Negeri Turun, 71 Persen Pekerja Pilih Remote Working

Berdasarkan survei mobilitas kerja, tercatat bahwa 71 persen pekerja Indonesia memilih remote working dibanding bekerja di luar negeri.

12 Juni 2024 | 23.25 WIB

Ilustrasi bekerja dari rumah. (Shutterstock)
Perbesar
Ilustrasi bekerja dari rumah. (Shutterstock)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Minat pekerja Indonesia untuk kerja remote atau bekerja jarak jauh di perusahaan luar negeri semakin meningkat dari tahun ke tahun. Fenomena ini terlihat dari survei "Decoding Global Talent 2024 Tren Mobilitas Kerja" yang dilakukan oleh JobStreet bersama Boston Consulting Group, The Network, dan The Stepstone Group.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebagai informasi, survei tren mobilitas kerja tersebut telah dilakukan secara global yang mencakup 188 negara, dengan mewawancarai lebih dari 150,000 responden. Dari jumlah itu, 19,154 di antaranya adalah tenaga kerja Indonesia yang telah memberikan wawasan lokal mengenai lanskap ketenagakerjaan yang terjadi saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa pada 2020, sebanyak 55 persen pekerja Indonesia bersedia bekerja secara remote. Namun, pada 2023, angka ini melonjak menjadi 71 persen, menunjukkan peningkatan sebesar 16 persen dalam tiga tahun terakhir. Tren ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia kini lebih tertarik pada pekerjaan internasional yang bisa dilakukan secara jarak jauh dibandingkan sebelumnya.

Wisnu Dharmawan, Sales Director Indonesia, Jobstreet by SEEK, menjelaskan bahwa peningkatan minat terhadap kerja remote ini juga berkaitan dengan penurunan keinginan untuk pindah ke luar negeri.

“Jadi ini juga (remote working) yang mungkin menyebabkan bahwa trend keinginan untuk pekerjaan di luar negeri itu sebenarnya sedikit menurun dari dulu ke sekarang,” ujar Wisnu, dalam Konferensi Pers di Gedung RDTX Place, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 Juni 2024.

Selain di Indonesia, tren ini juga terlihat di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pada tahun 2020, 57 persen pekerja di ASEAN berminat untuk bekerja secara remote, dan pada tahun 2023, angka ini meningkat menjadi 71 persen. Tren serupa juga terjadi di tingkat global, minat untuk bekerja jarak jauh meningkat dari 57 persen pada tahun 2020 menjadi 66 persen pada tahun 2023.

Wisnu merinci, tren minat untuk pekerjaan di luar negeri tapi secara remote saat ini semakin meningkat dan konsisten, baik di Indonesia, di Asia Tenggara maupun secara global. 

“Nah kita lihat di Indonesia, Asia maupun global itu konsisten bahwa minat untuk pekerjaan di luar negeri tapi secara remote dari negara kita atau dari orang luar negeri meningkat secara konsisten,” kata dia.

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Alumni President University jurusan International Relations, Strategic and Defense Studies. Menulis tentang Politik, Ekonomi, Seni, dan Gaya Hidup. Bukunya terbit pada 2020, Gender Inequality in Southeast Asia: An Itinerary to the Light.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus