Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman memastikan pemeriksaan terhadap mobil Lexus hitam milik Luhut Binsar Pandjaitan tidak berkaitan dengan kasus apapun. Pemeriksaan dilakukan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk pengecekan mobil dari potensi ancaman sinyal elektromagnetik maupun penyadapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jadi bukan penggeledahan, hanya pengecekan, lagipula itu kami yang minta kok," kata Kepala Biro Umum Kemenko Maritim, Djoko Hartoyo saat dihubungi Tempo di Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018. Menurut dia, pemeriksaan tidak hanya dilakukan pada mobil milik Luhut, namun juga di semua mobil VVIP lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya pada hari ini sekitar pukul 11.00 WIB, sekitar empat orang melakukan pengecekan mobil milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Selang beberapa saat, orang yang memeriksa di dalam mobil tersebut membawa sebuah kopor dan menggabungkannya dengan dua kopor lain yang disimpan di tangga lobi. Empat orang tersebut selanjutnya masuk ke kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman.
Juru Bicara BSSN, Anton Setyawan telah mengkonfirmasi pengecekan tersebut. Ia membenarkan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap mobil Luhut. Namun, pemeriksaan diklaim hanya merupakan pengamanan rutin. "Salah satu tugas BSSN adalah memberikan pengamanan terhadap VVIP dari berbagai ancaman/kerawanan sinyal elektromagnetik. Apa yg dilakukan tim pagi ini di Kemenko Maritim adalah tugas rutin biasa," katanya.
Djoko menambahkan bahwa permintaan kepada BSSN tidak hanya terkait pengecekan mobil. Menurut dia, Kemenko Maritim juga meminta dua orang pegawai BSSN untuk diperbantukan di kantornya. "Salah satu tugas BSSN itu kan soal IT assesment," ujarnya.
Permintaan bantuan pegawai BSSN ini, kata Djoko, bertujuan untuk membantu proses kerja di Kemenko Maritim. Sebab, pegawai BSSN memang memiliki beberapa keahlian, salah satunya keahlian dalam IT Security atau keamanan IT. "Ini hal yang bisa, pegawai BSSN kan bisa diperbantukan di mana-mana, di instansi pemerintahan," ujarnya.
FAJAR PEBRIANTO | M YUSUF MANURUNG | BISNIS.COM