Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Nama Indonesia Jahitan Hongkong

Ekspor pakaian jadi Indonesia ditahan oleh Duane Inggris. Mereka datang ke Jakarta untuk menyerahkan surat keterangan asal (SKA) yang datang dari Hong Kong yang ternyata SKA dapat dijual-belikan. (eb)

31 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENAHANAN ekspor pakaian jadi made in Indonesia seharga kurang lebih US$ 19 juta oleh duane Inggeris (TEMPO 20 Januari), ternyata berekor panjang. Pihak Bea Cukai Kerajaan Inggeris itu tak yakin Indonesia mampu mengekspor pakaian jadi demikian besar. Maka dua orang pejabat Bea Cukai Inggeris itu baru-baru ini datang ke Jakarta. Mereka menemui pejabat Bea Cukai di sini Deperdagkop, Perhimpunan Industri Barang Jadi Tekstil Indonesia (PIBTI) dan meninjau pabrik pakaian jadi yang berlokasi di kawasan Bonded Warehouse (BWI) Tanjung Priok. "Mereka meragukan Surat Keterangan Asal (SKA)nya," kata H.O. Baadilla, direktur Pusat Promosi Perdagangan Indonesia di London kepada TEMPO pekan lalu di Jakarta. Rupanya pakaian jadi yang menggunakan label Indonesia itu menurut sumber di BPEN bukan hanya diekspor ke London, tapi juga ke Amerika Serikat. Bukan pula dijahit di BWI Priok tapi hanya singgah sebentar untuk dibungkus lalu dikirim kembali. "Pakaiannya sendiri sudah siap, diberi label made in Indonesia dan disertai SKA Indonesia di Hongkong," kata A. Baramuli SH, ketua umum PIBTI. SKA Indonesia yang diperlukan untuk ekspor itu oleh eksportir Hongkong dibeli dari pejabat Indonesia. Soalnya tiap negara yang mau mengekspor pakaian jadi ke pasaran Eropa dibatasi jatahnya yang disebut kwota. Tapi kwota Hongkong sudah habis. Sedang kwota Indonesia yang bernilai US$400 juta setahun, tahun lalu baru terpakai sekitar US$ 8 juta. Maka terjadilah penyalahgunaan dan jual-beli SKA Indonesia. Untuk satu lusin SKA-nya mencapai hara US$ 4. Dari penelitian sementara SKA Indonesia itu, menurut Baadilla, dikeluarkan oleh berbagai instansi. "Ada yang dikeluarkan oleh manajemen pelabuhan bebas Sabang dan ada pula oleh Kadin Jawa Barat, suatu instansi yang sebenarnya tak punya wewenang mengeluarkan sertifikat asal Indonesia." Para pengusaha Hongkong itu dengan mudah pula mendapat SKA Indonesia dari Kanwil Perdagangan dan Koperasi DKI Jakarta, di samping ada pula yang benar-benar dipalsukan. Mungkin karena tergopoh-gopoh ada pakaian jadi dengan label Indonesia itu hanya ditempelkan untuk menutup label made in Hongkong yang sudah lebih dulu dijahit. Karena perdagangan dengan MEE sifatnya kwota "kemunkinan pakaian jadi yang ditahan Bea Cukai Inggeris itu bisa ditolak," ujar Baadilla. Sebagai akibat dari Kenop-15 pasaran pakaian jadi di Eropa maupun Amerika Serikat dewasa ini memang menarik para eksportir produsen. Pabrikpabrik pakaian jadi yang beroperasi di luar kawasan BWI umumnya sudah teken kontrak penjualan sampai September yang akan datang. Tapi untuk 5 pabrik pakaian jadi di BWI Priok sementara ini masih dalam penertiban. Yang betul-betul mengekspor hanyalah PT Narisa, di mana Frans Seda menjadi Komisaris Utamanya, kata sumber di BPEN. Lainnya seperti PT Alexandra Knitters, PT Interland, PT Indo Tunghai, PT Caldera dan PT Golden Castle scmentara ini belum akan diberi SKA. Bahkan soal SKA ini juga akan menjadi agenda dalam Raker Deperdagkop yang dimulai 26 Maret ini. Sebabmenurut kalangan pejabat BPEN, di belakang manipulasi SKA dan perdagangan kwota Indonesia itu adalah, sindikat internasional yang sekarang ini mulai mempraktekkannya di Sri Langka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus