Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah hingga Rp 16.510 per Dolar AS

Analis mata uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan ditutup melemah pada rentang Rp 16.440 hingga Rp 16.510.

24 Juni 2024 | 11.26 WIB

Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini Senin, 24 Juni 2024 masih akan ditutup melemah. "Mata uang rupiah fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 16.440 - Rp 16.510," kata dia dalam analisis rutinnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada Jumat pekan lalu, nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp 16.450 per dolar AS. Sedangkan pada hari sebelumnya, kurs rupiah terhadap dolar AS tercatat pada level Rp 16.438. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ibrahim mengatakan, pasar terus memantau ketidakpastian arah kebijakan fiskal yang meningkatkan risiko fiskal. Ketidakpastian ini juga menjadi faktor yang memengaruhi pelemahan mata uang rupiah. Hal tersebut dilihat dari kondisi proyeksi defisit anggaran yang besar pada kisaran 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut mendekati batas atas, yakni 3 persen dari PDB. 

"Terlebih, belakangan ini bermunculan kabar mengenai sikap Presiden terpilih Prabowo Subianto yang terlihat permisif dengan utang. Bahkan, diisukan hendak menaikkan rasio utang pemerintah ke kisaran 50 persen dari PDB, meski kemudian kabar itu sudah dibantah tim Prabowo-Gibran," kata dia.

Oleh karena itu, menurut Ibrahim, pemerintahan Prabowo-Gibran harus secepatnya menyampaikan komitmen terhadap disiplin fiskal. Hal ini diperlukan agar kenaikan risiko fiskal dapat ditekan dan tidak menciptakan sentimen negatif terhadap rupiah.

Pemerintah dan Bank Indonesia, kata dia, selayaknya menjaga stabilitas rupiah berbasis kekuatan fundamental perekonomian Indonesia. Artinya, surplus neraca perdagangan, bukan intervensi valuta asing dengan cadangan devisa yang terbatas atau menaikkan suku bunga domestik.

Ibrahim menjelaskan, sebenarnya rupiah tidak perlu mengalami pelemahan yang panjang jika pasokan dolar dari surplus neraca perdagangan mengalir ke pasar. "Pelemahan rupiah, merupakan anomali karena hingga Mei 2024 Indonesia masih mencatatkan surplus neraca perdagangan yang cukup baik," tutur Ibrahim.

Dari eksternal, data penjualan ritel bulan Mei yang dirilis pekan lalu tidak terlalu signifikan dan pasar tenaga kerja juga tampak melemah. Jumlah masyarakat AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan sebelumnya, namun masih lebih besar dari perkiraan. 

Berdasarkan data yang dirilis pada hari Kamis, pasar tenaga kerja tampak tetap kuat, meskipun terjadi penurunan secara bertahap. "Data AS yang lemah baru-baru ini memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) sebanyak dua kali pada akhir tahun ini."

Sementara itu, para pejabat The Fed membiarkan kebijakannya tidak berubah pada pertemuan di bulan Juni. Dengan ini, bank sentral memangkas proyeksi pemotongan suku bunga, bahkan ketika inflasi telah mereda dan pasar tenaga kerja telah melemah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus