Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pamapersada Nusantara atau PAMA, anak perusahaan PT United Tractors, bakal mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang perlindungan hutan dan jasa lingkungan. Perusahaan yang didirikan PAMA bersama PT Kalimantan Prima Persada (KPP) tersebut rencananya beroperasi di Kabupaten Waropen, Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini kami sedang menunggu izin dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," kata Kepala Departemen CSR PAMA Maidi Irvan di sela acara media gathering di Balikpapan, Selasa malam 5 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Izin tersebut berkaitan dengan izin jasa lingkungan untuk merawat hutan yang berlaku 30 tahun. Adapun lahan hutan yang bakal diakuisisi luasnya sekitar 99 ribu hektar. Jika izin sudah terbit, maka PAMA melalui pendirian PT Wana Rimba Nusantara (WRN) mulai aktif bergerak pada 2024.
"Fokus perusahaan ini merawat dan menjaga kesehatan hutan. Tidak boleh menebang, apalagi merusak," ujar Maidi.
Kendati begitu, Maidi enggan membeberkan nilai investasi untuk proyek baru ini. Dia hanya menegaskan bahwa dalam pendirian WRN, PAMA memiliki persentase saham yang lebih besar.
Lebih lanjut, Maidi menuturkan, PAMA mengakuisisi hutan tersebut untuk carbon offset. "Jika ada potensi carbon trading ke depan, ya kenapa tidak? Tapi kalau untuk itu, memang harus ada sertifikasi."
Sebagai kontraktor penambangan, terutama batu bara, Maidi mengatakan perusahaannya memang berupaya melakukan penyeimbangan lini bisnis. Sebab, pihaknya menyadari bahwa batu bara termasuk sumber energi yang menghasilkan polutan. Karena itu, PAMA berupaya melakukan kegiatan berbasis lingkungan.
Di samping wacana perawatan hutan dan lingkungan di Papua, PAMA juga merambah ke sektor energi panas bumi atau geothermal. Melalui anak usahanya, PT Energia Prima Nusantara (EPN), PAMA mengakuisisi 40,47 persen saham PT Supreme Energy Sriwijaya (SES). Lokasinya berada di Muara Enim, Sumatera Selatan. Selain itu, PAMA mulai masuk ke bisnis solar panel atau panel surya. Namun sebagai tahap awal, pemanfaatannya masih dilakukan di internal PAMA Group maupun induk perusahaannya, yaitu United Tractors dan Astra Group.
Maidi mengatakan diversifikasi usaha menjadi keharusan. "PAMA sadar betul posisinya di mana," kata dia. "Kami hasilkan emisi yang besar. Mau jutaan orang bilang energi dibutuhkan manusia, batu bara bukan blue energy."