Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Paxel dan Waste4Change Luncurkan Layanan Kelola Sampah Kemasan Belanja Online

Startup Paxel meluncurkan layanan untuk mengurangi penumpukan sampah paket berbelanja online.

26 November 2021 | 14.54 WIB

Pekerja melakukan sortir paket di salah satu jasa ekpedisi di Jakarta, Ahad, 11 April 2021.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan Rp500 miliar untuk subsidi ongkos kirim belanja secara daring (online). TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Pekerja melakukan sortir paket di salah satu jasa ekpedisi di Jakarta, Ahad, 11 April 2021.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan Rp500 miliar untuk subsidi ongkos kirim belanja secara daring (online). TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Seiring berkembangnya kebiasaan berbelanja online, sampah dari paket e-commerce menumpuk. Sebagai sebuah startup e-commerce logistik, Paxel ikut bertanggung jawab untuk memberikan solusi, dengan meluncurkan servis PaxelRecycle.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Bekerja sama dengan startup lingkungan Waste4Change, kami meluncurkan servis PaxelRecycle untuk membantu Indonesia memenuhi rekomendasi dari COP26 dan SDG, selain mengatasi dampak negatif dari pertumbuhan e-commerce terhadap lingkungan,” ungkap Co-Founder Paxel, Zaldy Ilham Masita dalam siaran yang diterima Tempo, Jumat, 26 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesuai hasil keputusan COP26 lalu dimana penekanan emisi karbon harus menjadi target setiap negara, Zaldy menyebut bahwa penerapan zero waste living adalah langkah awal yang bisa diambil oleh individu. 

“Paxel akan membantu setiap konsumen e-commerce untuk bisa tetap belanja online dan juga menjaga lingkungan melalui PaxelRecyle. Mari kita menjadi konsumen e-commerce yang peduli bumi dan menciptakan circular economy untuk e-commerce,” ujar Zaldy.

Pertumbuhan kegiatan belanja online memberikan dampak negatif pada lingkungan selama 10 tahun terakhir. Sampah packaging dari paket e-commerce yang kebanyakan plastik dan kardus menggunung di setiap rumah tangga di Indonesia. 

Menurut Managing Director Waste4Change,  M. Bijaksana Junerosano, salah satu dampak dari sampah package ini yang mulai dirasakan adalah berkurangnya kemampuan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk menampung, sehingga perlu segera dicari lokasi baru untuk pembangunan TPA. 

“Dengan kolaborasi bersama Paxel, kita dapat meningkatkan jumlah sampah yang terdaur ulang, mengurangi beban TPA dan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru di sektor ramah lingkungan atau biasa kita sebut green jobs," ujar Sano.

E-commerce termasuk dari industri yang diprediksi meningkat 40 persen produksi sampahnya hingga 2030. Terdapat lebih dari 6 juta paket e-commerce yang setara dengan 9.000 ton sampah yang dikirim setiap harinya di Indonesia, jumlah ini tidak termasuk dengan food delivery

Sebagai startup e-commerce logistik, Paxel ikut bertanggung jawab untuk memberikan solusi melalui peluncuran servis PaxelRecycle. Servis ini dapat diakses melalui aplikasi Paxel dari mobile phone. Hero (kurir) Paxel akan menjemput waste packaging e-commerce dari rumah, lalu mengantar langsung ke bank sampah yang dikelola oleh Waste4Change untuk di reuse atau recycle. 

Pada tahap awal, PaxelRecycle akan melayani penjemputan sampah jenis kardus, bubble wrap, botol plastik, botol kaca (selain bekas cat, pembasmi nyamuk dan yang beracun lainnya) di area Jabodetabek dan Tangerang Selatan. Karung sampah yang ramah lingkungan bisa didapatkan di aplikasi Paxel untuk memulai PaxelRecycle.

FAIRUZ AMANDA PUTRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus