Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI menyebut terjadi kenaikan angka pengaduan konsumen selama tiga tahun terakhir. Pada 2022 tercatat jumlah pengaduan konsumen individu yang masuk mencapai 882 aduan atau meningkat dari tahun 2021 sebanyak 535 aduan dan tahun 2020 sebanyak 402 aduan.
Ketua Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI Rio Priambodo mengatakan aduan jasa keuangan menempati posisi tertinggi. Presentasenya mencapai 32,9 persen. Disusul aduan mengenai masalah transportasi, e-commerce, perumahan, minyak goreng, telekomunikasi, otomotif, paket, PDAM, dan listrik, yang menduduki 10 besar pengaduan konsumen tahun 2022.
“Ada komoditas baru, yaitu minyak goreng, yang sebelumnya tidak ada. Ini fenomena baru dan masuk lima besarMasalah harga dan kelangkaan banyak dikeluhkan konsumen kepada YLKI,” ujar Rio dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 20 Januari 2023.
Di samping aduan individu, YLKI juga mengelompokkan pengaduan kolektif atau kelompok. Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan jumlah pengaduan kolektif pada 2022 mencapai sekitar 200 ribu aduan. “Jumlahnya sangat besar,” ujar dia.
Adapun pengaduan kelompok tersebut berupa pengaduan robot trading sebanyak 200.000-an aduan, Perumahan Palm 14 aduan, PDAM Cianjur 1.200-an aduan, PDAM Marunda 1.500-an, PDAM Rorotan 150-an aduan, Forum Penghuni Shava Foresta 13 aduan. Kemudian pengaduan Komunitas Konsumen Hipertensi Baru sekitar 25.000 aduan, AXA Mandiri 90 aduan, AIA 182 aduan, dan Prudential 191 aduan.
“Ini fenomena yang harus disikapi secara serius, khususnya pengaduan di bidang finansial,” ucap Tulus.
Baca Juga: Soal Kasus Meikarta, Ketua YLKI: Kami Sudah Ingatkan Sejak Awal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini