Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahan fintech peer to peer atau P2P lending PT Investree Radhika Jaya alias Investree Indonesia mengungkapkan telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 21,92 triliun per 10 Agustus 2023. Lebih dari setengahnya disalurkan untuk UMKM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Co-Founder & CEO Investree Indonesia, Adrian Gunadi, mengatakan Investree mengusung kampanye #KolaborasiuntukTumbuh sejak 2022. Slogan itu sampai saat ini masih menjadi andalan Investree mengimplementasikan strategi kunci untuk menumbuhkan perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Artinya, di setiap negara (Indonesia, Filipina, dan Thailand), Investree menjalin kolaborasi dengan banyak rekanan strategis terutama untuk menumbuhkan basis klien UMKM," kata Adrian dalam keterangan resminya pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Dia menuturkan, per hari ini Investree Indonesia telah memberikan fasilitas pinjaman Rp 21,92 triliun. Pinjaman sebesar Rp 13,75 triliun telah diberikan kepada Borrower atau penerima pinjaman yang merupakan pelaku UMKM dari berbagai sektor atau industri.
"Dari keseluruhan Borrower sebesar 30.767, hampir 85 persennya merupakan pelaku usaha ultra mikro dari ekosistem rekanan eFishery dan Gayatri Microfinance," ungkap Adrian.
Menurut Adrian, keduanya adalah rekanan strategis Investree Indonesia untuk Pinjaman Usaha Mikro. Dengan eFishery, lanjut dia, Investree Indonesia menyalurkan pinjaman kepada pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.
Investree menyalurkan pinjaman kepada ibu-ibu pemilik toko kelontong
Sementara dengan Gayatri Microfinance, Investree Indonesia menyalurkan pinjaman kepada ibu-ibu pemilik toko kelontong, rumah makan sederhana, dan binatu rumahan di Sleman, Yogyakarta.
"Kerja sama Pinjaman Usaha Mikro dilakukan oleh Investree Indonesia dengan tujuan untuk menjangkau segmen pelanggan yang lebih luas khususnya pelaku usaha mikro melalui digitalisasi," tutur Adrián.
Selain kolaborasi tersebut, Investree Indonesia juga bersinergi dengan Amar Bank dengan menghadirkan perlekatan layanan perbankan digital (embedded banking) pada platform Investree Indonesia yang dinamakan Cash-in-Hand (CIH) Premium.
Adrian menyebut, Investree Indonesia dan Amar Bank berkomitmen mengembangkan produk dan layanan keuangan digital bagi UMKM dan masyarakat luas, terutama orang-orang yang memiliki akses terbatas ke layanan keuangan.